Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Terapi Plasma Konvalesen, Berikut Pengertian, Cara Kerja hingga Syarat Jadi Pendonor

Simak penjelasan mengenai terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 sebagai metode pengobatan. Pengertian, cara kerja hingga syarat jadi pendonor.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Mengenal Terapi Plasma Konvalesen, Berikut Pengertian, Cara Kerja hingga Syarat Jadi Pendonor
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA
Penyintas COVID-19 mendonorkan plasma konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta - Simak penjelasan mengenai plasma konvalesen, mulai cara kerja hingga syarat jadi pendonor. 

TRIBUNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19.

Lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.

Berbagai cara pengobatan dan pencegahan dilakukan, salah satunya dengan terapi konvalesen.

Terapi plasma konvalesen menjadi salah satu metode terapi yang digunakan untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Lantas, apa itu plasma konvalesen?

Ketua Pusat Pengembangan, Inovasi dan Kolaborasi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, dokter Theresia Monica Rahardjo menjelaskan bahwa plasma konvalesen adalah plasma sembuh atau plasma yang dimiliki penderita ketika sembuh dari suatu penyakit tertentu.

Baca juga: Syarat Donor Plasma Konvalesen Beserta Cara Donor Plasma Konvalesen di UDD PMI

Terapi Plasma konvalesen merupakan teknik memindahkan antibodi dari penyintas Covid-19 ke pasien Covid-19 yang masih sakit.

Berita Rekomendasi

"Jadi intinya booster antibodi, atau antibodi instan," ujar Dr. Theresia dalam acara Dialog Nasional Tribun Network di YouTube Tribunnews.com.

Penjelasan Dr. Theresia Monica Rahardjo tentang terapi plasma konvalesen.
Dr. Theresia Monica Rahardjo dalam Diginas Tribun Network.

Apa yang perlu diperhatikan ketika membutuhkan plasma konvalesen?

Cara mendapat donor plasma konvalesen:

- Mencari kamar atau tempat di rumah sakit

- Mendapatkan surat permohonan plasma konvalesen ke PMI oleh dokter penanggung jawab

- Memiliki surat fisik untuk ke PMI

- Jika ada golongan darah yang sama, maka surat fisik dan contoh darah dimasukkan ke PMI

- Apabila sudah ada plasma yang sudah cocok dan golongan darah yang sama, maka selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

- Kemudian, plasma diberikan ke pasien.

Apakah setiap orang perlu mendapatkan plasma konvalesen yang sama?

Dr. Theresia menjelaskan bahwa ada kategori seseorang bisa mendapatkan donor plasma konvalesen.

"Plasma konvalesen itu diberikan terutama pada stadium Covid sedang," kata Dr. Theresia.

Covid-19 sedang adalah seseorang yang sulit bernapas.

Oleh karena itu, pasien Covid-19 dengan gejala sulit bernapas dan demam maka perlu diberikan plasma konvalesen.

Waktu yang tepat untuk diberikan terapi plasma kovalesen paling lambat seminggu setelah positif.

"Satu minggu pertama kalau demam, paling telat tiga hari sejak napas tidak enak atau sesak," jelas Dr. Theresia.

Baca juga: Kenali Gejala Covid-19 pada Anak-anak, Ada Demam, Batuk, hingga Sakit Tenggorokan

Syarat Pendonor Plasma

- Harus orang yang pernah terinfeksi Covid-19, dengan bukti swab PCR hasil positif

- Swab PCR kedua dengan hasil negatif atau 14 hari bebas gejala dan dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat

- Tidak boleh wanita hamil, melahirkan atau keguguran

- Diutamakan pria, dan/atau wanita yang masih singel

- Memiliki antibodi

Adapun tata cara mendaftar sebagai pendonor plasma konvalesen, dikutip dari laman UDD (Unit Donor Darah) PMI:

Cara Mendaftar sebagai Pendonor Plasma Konvalesen

- Kunjungi laman plasmakonvalesen.covid19.go.id atau klik di sini

- Klik 'Donor Sekarang' atau klik tombol 'Formulir Pendaftaran'

- Mengisi formulir pendonor dan lengkapi data diri.

Alur Donor Plasma Konvalesen

1. Seleksi dan Pemeriksaan Sampel Darah

Jika Anda setuju untuk menyumbangkan darah, maka Anda harus mengisi informed consent sebelum dilakukan pemeriksaan seleksi donor.

Kemudian, petugas UDD PMI setempat akan mengambil contoh darah untuk menguji apakah Anda layak atau tidak untuk menyumbangkan plasma keesokan harinya.

Pemeriksaan yang dilakukan mencakup:

- Pemeriksaan konfirmasi golongan darah

- Skrining atau uji saring terhadap penyakit infeksi menular lewat transfusi darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis)

- Pemeriksaan skrining antibodi

- Pemeriksaan uji netralisasi antibodi

Jika Anda dinyatakan layak untuk mendonorkan plasma, maka petugas akan memberitahu Anda untuk datang kembali keesokan harinya.

2. Pengambilan dan penyimpanan darah

Untuk pengambilan plasma, petugas UDD (Unit Donor Darah) PMI akan mengarahkan Anda menuju tempat yang telah ditentukan.

Setelah melakukan beberapa persiapan, maka petugas kemudian mengambil plasma Anda dalam waktu kurang lebih 1 jam untuk proses yang disebut dengan Plasmaferesis.

Proses dilakukan secara tertutup dan steril.

Anda diharapkan tetap tenang dan siap mendapatkan pelayanan serta pengawasan oleh petugas UDD PMI.

Setelah prosedur selesai, maka kemudian akan mendapatkan minuman dan makanan ringan.

Setelah istirahat selama 15-30 menit, kemudian dapat beraktivitas seperti biasa, namun tidak boleh bekerja berat selama 1 x24 jam.

Pendonor sebaiknya banyak minum agar tubuh mendapatkan penggantian cairan yang hilang tersebut dalam 36 jam.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Plasma yang telah disumbangkan kemudian akan disimpan dalam Freezer dengan suhu tertentu.

Tidak terdapat nama Anda di dalamnya.

Jika ada pasien yang membutuhkan, maka stok plasma Anda akan diambil dan diberikan kepada pasien melalui transfusi plasma.

Petugas UDD PMI setempat akan terus memonitor perkembangan pasien secara ketat sehingga dapat selalu mempelajari cara terapi Covid-19 ini.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita lain terkait Penanganan Covid

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas