50 Ribu Vial Remdesivir Mulai Masuk ke Indonesia
Sebanyak 50 ribu vial Remdesivir mulai masuk ke Indonesia. Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono sebut obat ini diimpor dari India, Pakistan dan Cina.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 50 ribu vial Remdesivir mulai masuk ke Indonesia.
Remdesivir menjadi satu dari tiga obat terapi Covid-19 yang diupayakan stoknya tetap aman untuk Indonesia selain Actemra dan Gammaraas.
Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono menjelaskan obat remdesivir diimpor dari India, Pakistan, dan Cina.
Baca juga: Penuhi Stok Obat Terapi Covid-19, Pemerintah Impor Remdesivir dan Tocilizumab
Baca juga: India Tangguhkan Ekspor Remdesivir karena Lonjakan Kasus Covid-19
Sebelumnya telah dilakukan negosiasi bersama dengan Kementerian Luar Negeri agar India bisa membuka kembali ekspornya.
“Sudah mulai masuk (remdesivir) sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers akhir pekan lalu.
3 jenis obat tersebut merupakan obat-obat impor yang secara global pasokannya sangat ketat.
Terkait obat actemra, pemerintah Indonesia sudah berkomunikasi langsung dengan produsen di Swiss, yakni perusahaan Roche.
Obat actemra ini jadi salah satu obat terapi COVID-19 yang cukup sulit didapatkan.
Sedangkan untuk obat Gammaraas, pemerintah Indonesia sudah mendapatkan impor dari Cina sebanyak 30 ribu vial.
Namun masih butuh stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.