TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan perlunya konsep perang semesta melawan covid-19 dilaksanakan secara total.

Perang semesta melawan covid-19, kata dia, tidak hanya melibatkan TNI, BNPB, Kementerian Kesehatan, atau institusi pemerintah lainnya, namun juga harus melibatkan masyarakat.

Ia yakin apabila seluruh komponen bangsa terlibat secara total dalam perang semesta melawan covid-19 maka tingginya kasus covid-19 di Indonesia dapat ditekan.

Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers bertajuk Optimalisasi Program 3T dalam PPKM Level IV yang disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia pada Senin (26/7/2021).

"Saya yakin dengan konsep semesta ini maka keinginan kita semua bahwa menekan kasus aktif di Indonesia akan bisa terealisasi sehingga sampai angka paling rendah," kata Hadi.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Mendagri Minta Pemda Jalin Koordinasi dengan Ormas dan Tokoh Masyarakat

Dalam hal ini, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya dalam penanganan covid-19.

Upaya terbaru yang diumumkan Hadi di antaranya adalah Kementerian Kesehatan memberikan pelatihan kepada para tracer (pelacak) kontak erat covid-19 untuk menggunakan aplikasi pelacakan kontak erat covid-19 yakni Silacak.

Saat ini, terdapat 63 ribu tracer dari TNI yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Selain itu, BNPB juga menerjunkan 7 ribu tracernya di seluruh wilayah Jawa dan Bali.

Upaya tersebut di antaranya dilakukan dalam memudahkan upaya pelacakan serta mengejar standar pelacakan kontak erat WHO yakni 1:30.

"Saya yakin dengan kerja keras seluruh elemen, kerja keras seluruh komponen maka permasalahan terkait dengan masalah covid akan bisa kita tekan. Seluruh individu, seluruh kelompok, seluruh komponen memiliki tugas yang penting dan berat untuk mengatasi covid-19 ini," kata Hadi.