Negara yang Sejak Awal Berpedoman WHO dan Sains, Disebut Akan Lebih Dulu 'Selamat' dari Pandemi
Fokusnya pun sejak awal adalah pada aspek kesehatan, bukan untuk kepentingan politik maupun ekonomi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa negara yang bisa keluar dari pandemi virus corona (Covid-19) ini adalah yang sejak awal menerapkan banyak hal terkait pemulihan kesehatan.
Tidak hanya menerapkan peraturan kesehatan berbasis panduan atau pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saja, namun juga selalu bertindak berdasar pada ilmu pengetahuan (sains).
Fokusnya pun sejak awal adalah pada aspek kesehatan, bukan untuk kepentingan politik maupun ekonomi.
"Bukan hanya secara panduan saja, tapi secara sains juga sebetulnya," ujar Dicky, kepada , Rabu (28/7/2021).
Ia kemudian menambahkan bahwa bertindak berdasarkan sains juga sangat penting, sambil tetap menerapkan fokus lainnya yang mengutamakan upaya pemulihan kesehatan.
Satu diantaranya secara ketat menerapkan 5M yakni Menjaga jarak, Mencuci tangan, Memakai masker, Mengurangi mobilitas, dan Menjauhi kerumunan.
"Meskipun tidak melihat pedoman dari WHO, tapi berbasis sains, fokus kesehatan, dan public health nation seperti 5M itu benar dilakukan," jelas Dicky.
Sebelumnya ia menyampaikan bahwa masing-masing negara termasuk Indonesia sebenarnya telah memiliki Pandemic Preparedness Plan.
Baca juga: Ini Kata Epidemiolog Soal Indonesia Diprediksi Jadi Negara Terakhir yang Keluar dari Pandemi
Sehingga tentunya ada persiapan yang bisa dilakukan sejak awal untuk menangani pandemi ini.
Begitu pula dunia ini telah memiliki WHO, bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun tidak hanya dimiliki beberapa negara tertentu saja, namun semua negara di dunia.
"Satu hal yang ingin saya tegaskan bahwa dunia ini bukan tidak punya WHO, Indonesia sudah ada yang namanya Pandemic Preparedness Plan ya, persiapan penanganan pandemi di situ ada tahapannya. Yang namanya WHO juga sudah ada, CDC itu juga sudah ada ya semua negara," kata Dicky.