Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Antibodi Vaksin Sinovac Turun Setelah 6 Bulan?

Kusnandi Rusmil membenarkan bahwa antibodi dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19 Sinovac menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.

Editor: Sanusi
zoom-in Benarkah Antibodi Vaksin Sinovac Turun Setelah 6 Bulan?
ist
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 TNI Angkatan Udara bekerja sama dengan Komunitas Bandara Internasional Soekarno Hatta (Kombata) melaksanakan serbuan vaksinasi tahap I jenis Sinovac yang ditujukan kepada Stakeholder Bandara, di Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Sabtu (10/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil membenarkan bahwa antibodi dalam tubuh yang dihasilkan vaksin Covid-19 Sinovac menurun setelah 6 bulan menerima vaksin dosis kedua.

"Benar," ujar Kusnandi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Meski begitu, menurut Kusnandi, setiap orang yang sudah melakukan vaksin Covid-19 Sinovac dua dosis sudah memiliki antibodi yang tinggi untuk melawan virus corona.

Baca juga: Benarkah Varian Lambda Lebih Menular dari Varian Delta dan Kebal Terhadap Vaksin Sinovac?

"Tapi setiap orang yang sudah divaksin akan membentuk antibodi yang tinggi bila kontak dengan virus Covid," katanya.

Selain itu, menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi efikasi vaksin Covid-19 Sinovac juga masih cukup untuk penanganan virus corona.

Baca juga: 21 Juta Dosis Vaksin Sinovac Dialokasikan untuk Pelaksanaan Vaksin Bulan Agustus

"Iya menurun bisa saja seperti vaksin Influenza. Tetapi ini masih cukup efikasinya untuk penanganan virus Covid-19," kata Nadia.

Sehingga, baik menurut Nadia maupun Kusnandi masyarakat umum belum memerlukan booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga.

Berita Rekomendasi

Booster, kata Kusnandi, cukup diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

"Untuk masyarakat belum perlu booster. Nakes saja, karena perlu cepat untuk penyuntikan vaksin ke masyarakat," jelas Kusnandi.  

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas