Seluruh BUMN Telah Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Pandemi
Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menjalankan stress testing, atau metode untuk memperkirakan kerugian ekstrim yang mungkin terjadi disaat
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menjalankan stress testing, atau metode untuk memperkirakan kerugian ekstrim yang mungkin terjadi disaat pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat diskusi virtual bertema Peran BUMN Menopang Ekonomi Masa Pandemi, Jumat (30/7/2021) malam.
"Sejak tahun 2020, ketika Covid-19 masuk Indonesia, yang dilakukan semua BUMN yaitu stress test. Teman-teman di tambang, misalnya Inalum, Antam, PTBA, dan sebagainya itu melakukan stress test," papar Arya.
Saat melakukan stress testing, kata Arya, rata-rata BUMN di sektor pertambangan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan kondisi minus atau berpotensi rugi.
"Tapi ternyata akhir tahun kemarin semua untung. Inalum yang kemarin diperkirakan turun, ternyata untung, dan Antam juga dikira bakal minus tapi ternyata tidak karena harga batubara naik," tutur Arya.
"Jadi banyak juga stress test kita ambil kondisi sangat ekstrim agak rendah, itu semua lewat. Rata-rata semuanya di atas RKAP," sambungnya.
Baca juga: Jika Ada BUMN Alami Kesalahan Manajemen, Erick Thohir Tak Mau Berikan PMN
Sementara untuk tahun ini, Arya menyebut perusahaan-perusahaan pelat merah juga telah melakukan stress testing kembali seiring munculnya gelombang kedua pandemi.
"Sudah stress test lagi, tapi Jakarta kasusnya cepat turun. Kalau ini terlalu lama (gelombang kedua), ini bisa kontraksi semua," ucap Arya.