Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Datangi UDD PMI DKI Jakarta, Jusuf Kalla Semangati Pedonor Darah dan Plasma Konvalesen

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mendatangi Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, Senin (2/8/2021) malam.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Datangi UDD PMI DKI Jakarta, Jusuf Kalla Semangati Pedonor Darah dan Plasma Konvalesen
Istimewa
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mendatangi Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta untuk memberikan semangat kepada para pedonor darah dan plasma kovalesen, Senin (2/8/2021) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mendatangi Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, Senin (2/8/2021) malam.

Kehadiran Jusuf Kalla tersebut dalam rangka memberikan semangat kepada para pedonor darah dan plasma konvalesen.

Darah dan plasma konvalesen yang disumbangkan para pedonor sangat penting untuk menolong pasien umum maupun pasien Covid-19.

Dalam foto yang diterima Tribunnews.com, tampak Jusuf Kalla yang mengenakan jaket hitam tampak menyapa para pedonor di Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta.

Permudah Syarat Bagi Calon Pedonor

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said menjelaskan, Unit Donor Darah Pusat (UDDP) PMI telah menyesuaikan sejumlah syarat dan ketentuan untuk memudahkan donor.

"Secara umum, kami mengubah alur dan prosedur untuk memudahkan calon pedonor," kata Sudirman pada pers conference virtual, Rabu (21/7/2021).

Berita Rekomendasi

PMI menggantikan syarat hasil tes PCR calon pedonor dengan surat sehat dari fasilitas kesehatan (faskes) atau Rumah Sakit yang merawat calon pedonor tersebut.

Prosedur permintaan dan donor plasma konvalesen hingga kerja sama dengan rumah sakit ditingkatkan demi memudahkan masyarakat.

Baca juga: Kemenkes: Testing dan Tracing Covid di Daerah PPKM Level 4 Terus Mengalami Penurunan 3 Hari Terakhir

Kampanye donor Plasma Konvalesen juga digalakkan PMI untuk memenuhi lonjakan kebutuhan tersebut.

Sudirman mengatakan pada Juni permintaan harian Plasma Konvalesen berkisar 1.000 kantong, sementara pada Juli meningkat hingga 3.000 lebih.

“Data terakhir, permintaannya mencapai 4.006, sementara persediaan atau stoknya sejumlah 96. Yang belum terpenuhi itu boleh jadi karena tidak tersedia golongannya dan sebagainya," kata Sudirman Said.

PMI telah menggalakkan kampanye donor Plasma Konvalesen untuk mengatasi defisit plasma darah penyintas covid-19.

Baca juga: Tes dan Pelacakan Covid-19 di Daerah Padat Penduduk Berlaku Mulai Besok

Melalui berbagai saluran, PMI mengajak para penyintas covid-19 mendonorkan plasma darahnya di UDD PMI terdekat.

"Kami punya 42 UDD di seluruh Indonesia yang telah tersertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Benar). Jumlah alatnya beragam di masing-masing daerah, ada yang lebih dari satu, ada yang hanya satu," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang UDD PMI Pusat Dokter Linda Lukitari Waseso menegaskan PMI tidak memungut biaya lain selain biaya pengganti pengolahan dan tidak memperjualbelikannya.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Konfirmasi Positif dan Sembuh Covid-19 Menunjukkan Tren yang Baik

Linda menjelaskan pengolahan PK sama seperti pengolahan darah, sehingga dikenakan biaya pengganti pengolahan.

Ia berujar biaya ini berlaku secara nasional di seluruh UDD PMI, biaya tersebut paling tinggi sejumlah Rp 2.500.000.

Biaya ini, lanjutnya, ditagihkan ke RS tempat pasien dirawat.

“Beberapa dilaporkan, ada pungli dan sebagainya. Saya tegaskan, PMI tidak memungut biaya lain selain biaya pengganti pengolahan dan tidak memperjualbelikannya. Saya juga mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan PMI,” kata dokter Linda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas