Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Legislator PKS Minta Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Dalam Negeri Aman

Bio Farma mengakui pasokan vaksin Covid-19 tidak mencukupi target percepatan vaksinasi dari pemerintah.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Legislator PKS Minta Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Dalam Negeri Aman
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSINASI LANJUTAN - Gereja Pantekosta GPdI Sahabat Allah kembali menggelar program vaksinasi lanjutan mulai tanggal 2 hingga 7 Agustus 2021. Pada kegiatan yang digelar dalam rangka mendukung percepatan program vaksinasi nasional ini, panitia menyediakan 3000 dosis vaksin dengan target sasaran 2500 orang peserta. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bio Farma mengakui pasokan vaksin Covid-19 tidak mencukupi target percepatan vaksinasi dari pemerintah.

Stok yang ada hanya mampu mencukupi target 1 juta suntikan per hari.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar memastikan stok vaksin dalam negeri aman dan memprioritaskan distribusi melalui pemerintah daerah.

"Bagaimana pemerintah mewujudkan target 3-5 juta dosis suntikan per hari, jika stok vaksin kurang? Bahkan beberapa daerah sudah mengeluhkan kekosongan vaksin. Jangan sampai kekosongan vaksin menjadi hambatan dalam percepatan herd immunity," kata Netty dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).

Jadi, lanjut Netty, pemerintah harus memiliki strategi dan upaya ekstra guna mencukupi kebutuhan vaksin.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Di Bio Farma Terkini: Tersisa 10,5 Juta Dosis

"Lakukan percepatan pengadaan vaksin, antara lain melalui skema vaksin hibah dari WHO atau negara sahabat lainnya. Optimalkan peran sebagai anggota Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) agar lebih banyak mendapatkan stok vaksin gratis," ucapnya.

Selain itu, Netty mendorong agar pemerintah meningkatkan  kapasitas produksi vaksin dalam negeri dengan mengolah vaksin bentuk bulk.

Berita Rekomendasi

"Indonesia membutuhkan jumlah vaksin yang sangat besar. Pemerintah harus mendorong industri farmasi dalam negeri meningkatkan  kapasitas produksi  agar vaksin dalam bentuk bulk bisa segera diolah menjadi vaksin siap suntik," ujarnya.

Terkait info stok vaksin di sejumlah daerah yang dilaporkan mulai menipis, bahkan ada yang sudah habis, Netty meminta pemerintah memeriksa proses distribusi vaksin.

"Pastikan penyaluran vaksin  merata dan berbasis pada risiko dan target prioritas atau public health (kesehatan masyarakat), bukan pada ekonomi maupun politik. Jangan salahgunakan distribusi  vaksin pada  hal-hal selain kepentingan kesehatan masyarakat. Prioritaskan distribusi melalui pemerintah daerah," katanya.

Netty mengatakan bahwa saat ini tingginya risiko dan angka kasus tidak hanya terjadi di Jawa- Bali.

Oleh karena itu, lanjutnya, daerah di luar Jawa-Bali juga harus mendapat perhatian yang proporsional dalam pendistribusian vaksin.

"Bisa kacau jika distribusi vaksin tidak menggunakan indikator  kesehatan masyarakat.  Saat ini daerah berisiko tinggi juga terjadi di luar  Jawa- Bali. Memprihatinkan jika daerah-daerah tersebut kekurangan vaksin dan bahkan stoknya kosong," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas