Tak Ada Panic Buying Usai Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Tiongkok
Sebelumnya, dikabarkan warga Tiongkok panic buying karena khawatir dengan penguncian baru atau lockdown yang terjadi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus harian Covid-19 kembali meningkat di wilayah Tiongkok.
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun mengungkapkan tak ada panic buying yang dilakukan warga Tiongkok.
Sebelumnya, dikabarkan warga Tiongkok panic buying karena khawatir dengan penguncian baru atau lockdown yang terjadi.
"Kalau panic buying tidak ada, belajar dari pengalaman stok selalu.tersedia di sini. Saya kan di sini sejak tahun lalu juga," kata Djauhari dalam diskusi virtual bertajuk 'Indonesia di Tengah Covid Dunia Pasca Tembus 200 Juta', Sabtu (7/8/2021).
Djauhari menjelaskan, justru masyarakat Tiongkok beramai-ramai melakukan PCR Test, usai lonjakan Covid-19 yang terjadi di beberapa wilayah di Tiongkok.
Baca juga: Dubes Indonesia di Tiongkok Cerita Cara Wuhan Hadapi Pandemi Covid-19
Selain itu, otoritas setempat juga kembali menggiatkan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi Covid-19.
"Tapi bahwa orang antre untuk PCR test dan lain-lain itu memang dilakukan," ucapnya.
Lebih lanjut, Djauhari mengatakan bahwa saat ini terdapat15 daerah di Tiongkok yang masuk kategori high risk dan medium risk.
Masyarakat pun diminta tidak bepergian di wilayah tersebut.