Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Facebook Ajak Pengguna untuk Tahan Dulu dan Cek Informasi Seputar Covid-19 sebelum Sharing

Facebook mengajak para penggunanya untuk turut berpatisipasi dalam meminimalisir penyebaran hoaks mengenai Covid-19 di tengah pandemi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
zoom-in Facebook Ajak Pengguna untuk Tahan Dulu dan Cek Informasi Seputar Covid-19 sebelum Sharing
Digital Trends
Ilustrasi Facebook 

TRIBUNNEWS.COM - Platform media sosial Facebook mengajak para penggunanya untuk turut berpatisipasi dalam meminimalisir penyebaran hoaks mengenai Covid-19 di tengah pandemi yang masih berlangsung.

Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Karissa Sjawaldy, menyebut pihaknya selalu berupaya menindak konten-konten hoaks tentang Covid-19 yang beredar liar.

Perempuan yang akrab disapa Ica tersebut mengaku sejumlah hoaks seputar Covid-19 yang ramai di Indonesia antara lain klaim yang menyebut Covid-19 tidak ada, penyebaran virus melalui pesawat atau drone, hingga klaim PCR tak mampu mendeteksi Covid-19.

"Ini contoh-contoh konten hoaks yang sedang viral dan beragam jenisnya, setiap minggu pasti trennya berbeda-beda dan beragam," ungkap Ica dalam diskusi virtual bersama Tribunnews, Rabu (18/8/2021) dengan tema Merdeka Berpendapat, Merdeka dari Hoaks.

"Kami selalu berupaya mengambil tindakan terhadap konten-konten ini sesuai dengan seiringnya waktu," tambahnya.

Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Karissa Sjawaldy
Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Karissa Sjawaldy (Tribunnews.com)

Baca juga: Dukung Vaksin Merah Putih, Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB pada PT Biotis

Ica menyebut Facebook memiliki kebijakan untuk menurunkan akun yang memang berulang kali memosting misinformasi tentang Covid-19 yang melanggaran aturan.

"Makanya kami pengen terus mengedukasi masyrakat, misalkan menemukan informasi terkait Covid, untuk tahan dulu, jangan sharing dulu," imbaunya.

Berita Rekomendasi

Ica menyebut pengguna harus mengecek kebenaran informasi yang didapat sebelum membagikan.

"Kalau sudah terlanjur share tapi ternyata (informasi hoaks itu) membawa keburukan atau bahaya untuk orang lain, kan jadi bersalah juga," ungkapnya.

"Saya ingin menekankan lagi tahan dulu sebelum sharing informasi yang kita terima, cek lagi apakah informasinya benar, apakah sumbernya terpercaya dan kredibel," tekannya.

Baca juga: Selama Pandemi, Kemenkominfo Deteksi 1.857 Hoaks dengan 4 Ribuan Konten di Medsos

Tak Asal Hapus Konten

Lebih lanjut Ica menyebut tidak semua konten misinformasi soal Covid-19 yang ditemui di Facebook dan Instagram akan dihapus.

"Kenapa, karena ya misinformasi itu kompleks, jadi kita nggak mau menjadi platform yang menentukan apakah suatu konten itu benar atau salah," ungkapnya.

Ica menyebut, tidak semua informasi secara tegas benar atau salah.

"Kadang-kadang bisa saja, kaya derajat kebenaran atau unsur opini yang pengguna pun perlu tahu," ungkapnya.

Facebook, lanjut Ica, akan tegas menghapus konten jika informasi yang dibagikan dinilai membahayakan.

Baca juga: Hoaks Mengenai Klaim Biaya Pengobatan oleh Pasien Covid-19 di Dinkes

Dalam penilaian mengenai konten, Facebook bekerja sama dengan berbagai pihak, misalnya para pakar kesehatan.

"Kami mengandalkan informasi dari pakar-pakar kesehatan tentang disinfo soal Covid yang membuat orang rentan tertular atau menularkan Covid ke orang lain," ungkapnya.

Konten-konten misinformasi, lanjut Ica, akan memiliki tanda "i" pada sebelah kanan konten.

Pengguna Facebook diminta untuk aktif membuka informasi yang ada di dalamnya yang berisi rujukan informasi yang benar.

Selain itu, Ica juga berharap keturutsertaan pengguna Facebook maupun Instagram untuk melaporkan konten-konten yang tidak benar.

Berita terkait virus corona

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas