Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson dari Amerika Serikat Bakal Disalurkan ke Indonesia?

Ribuan dosis vaksin asal Negeri Paman Sam, Johnson & Johson diketahui juga akan disalurkan ke Indonesia

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in 5.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson dari Amerika Serikat Bakal Disalurkan ke Indonesia?
Frederic J. BROWN / AFP
Botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 dosis tunggal yang disiapkan oleh St. John's Well Child and Family Center dan Los Angeles County Federation of Labour and Immigrant pada 25 Maret 2021 di Los Angeles, California 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menjalin hubungan baik dengan angkatan darat Amerika Serikat.

Selain bersinergi melakukan latihan bersama dalam program Garuda Shield di beberapa daerah di Indonesia, TNI AD dan tentara AS terlibat dalam donasi di tengah pandemi.

Dikabarkan, tentara AS membantu mengkomunikasikan pengadaan bantuan peralatan kesehatan dari Pemerintah AS kepada Indonesia.

Tak hanya itu, ribuan dosis vaksin asal Negeri Paman Sam, Johnson & Johson diketahui juga akan disalurkan ke Tanah Air.

Demikian terungkap dalam unggahan di YouTube TNI AD pada Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Datang lagi 5 Juta Dosis, Bio Farma: Total Stok Vaksin Sinovac 16,8 Juta

Baca juga: Menko Airlangga: Suplai Vaksin untuk Kalimantan Selatan Segera Ditambah

Video terbaru YouTube TNI AD menampilkan cuplikan rapat bersama di Markas Besar TNI AD, bersama jajaran Kementerian BUMN, dan jajaran perwakilan US Army untuk membahas bantuan alat kesehatan dari Amerika Serikat.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa turut menyambut para pejabat, yakni Menteri BUMN, Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, dan perwakilan US Army, Theodore Leo Liebreich.

BERITA TERKAIT

Dalam rapat itu, dibahas mengenai jumlah peralatan kesehatan yang akan didonasikan AS kepada Indonesia.

Termasuk jenis-jenis peralatan kesehatan antara lain ventilator beserta spiro wave, masker KN-95, pakaian pelindung tenaga kesehatan hingga face shield.

Kemudian juga dikatakan oleh Jenderal TNI Andika Perkasa, pemberian donasi juga termasuk 5.000 dosis vaksin Johnson & Johnson.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Tinjau Langsung Latma Garuda Shield Ke-15 di Amborawang
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Tinjau Langsung Latma Garuda Shield Ke-15 di Amborawang (Dok. TNI AD)

Hanya saja penyaluran vaksin nantinya juga seizin Biofarma dan BPOM.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Lebih dari 200 Juta Warga Ikut Vaksinasi Covid-19 hingga Akhir Tahun

Inilah keterangan tertulis yang dikutip dari laman YouTube TNI AD:

Menteri BUMN, Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury berkunjung ke Markas Besar TNI Angkatan Darat untuk membahas bantuan alat kesehatan dari Amerika Serikat.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa menyambut kedatangan Menteri dan Wakil Menteri BUMN di Mabes AD. Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari US Army, Theodore Leo Liebreich bersama jajarannya.

Donasi alat kesehatan yang semula direncanakan berjumlah 65 juta item, dengan pertimbangan peningkatan kasus Covid di Amerika, pada akhirnya 44 juta bantuan yang akan diberikan kepada Indonesia. 44 juta item tersebut meliputi 176 unit ventilator beserta spiro wave, masker KN-95, pakaian pelindung tenaga kesehatan (Isolation gown), face shield serta alat kesehatan lain untuk menunjang penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Namun sekarang sejak dua hari yang lalu saya diberitahu oleh kantor pemerintah bahwa untuk berbagai pertimbangan, telah diputuskan bahwa mereka mengurangi jumlah ventilator untuk didonasikan, mungkin karena mereka juga membutuhkan alat tersebut,” jelas Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN.  

Selanjutnya, sebanyak 44 juta bantuan alat kesehatan ini akan dikirim secara bertahap dengan maskapai kargo milik Indonesia yaitu Citilink. Dua pesawat kargo berjenis Airbus A-330 Neo yang masing-masing berkapasitas 20 ton siap menjemput donasi dari pemerintah New York City. Selain itu untuk tambahan angkutan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN juga meminta bantuan armada pesawat kepada US Army yang juga dalam waktu dekat akan melakukan latihan bersama di Baturaja, Sumatera Selatan.  

“Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, untuk men-charter pesawat komersial, Citilink. Citilink tentu saja merupakan bagian dari pesawat komersial Garuda. Kami akan menggunakan Airbus A330 Neo,” ujar Wamen BUMN. 

Dalam pertemuan ini juga dibahas rencana pemberian donasi berupa vaksin Jhonson n’Jhonson sebanyak 5000 dosis. Namun begitu pemberian donasi berupa vaksin ini masih menunggu izin penggunaan dari Biofarma dan BPOM sebagai pemangku kepentingan dalam pendistribusian dan legalitas vaksin di Indonesia.

“Tentang vaksin, kita perlu untuk persetujuan dari pimpinan dan sistem legalitas, dan kebetulan biofarma ada di dalam naungan kementerian BUMN. Biofarma adalah satu satunya BUMN yang diberi wewenang mengimpor dan menyediakan vaksin di Indonesia,” jelas Jenderal TNI Andika Perkasa"

Vaksin hinggga Akhir Tahun

Baca juga: Perintah Jokowi: Agustus Ini Waktu yang Pas Untuk Habiskan Stok Vaksin

Tribunnews.com sebelumnya memberitakan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap lebih 200 juta rakyat Indonesia hingga akhir tahun ini.

"Kita direncanakan akan melakukan vaksinasi lebih dari 200 juta rakyat Indonesia sampai dengan akhir tahun. Kalau masing-masing vaksinasi membutuhkan 2 dosis maka dibutuhkan sekitar 400 juta dosis vaksin," ujar Menkes Budi saat menyambut kedatangan vaksin tahap 38, 39, dan 40, Kamis (19/8/2021) malam.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksin.

Seperti pada tahap ke-38, 39, dan 40, pemerintah kedatangan vaksin merek AstraZeneca lewat skema hibah dari Belanda sejumlah 450.000 dosis vaksin, vaksin merek Pfizer lewat pembelian langsung sejumlah 1.560.780 dosis, dan AstraZeneca lewat skema pembelian langsung sejumlah 567.500 dosis vaksin.

Vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY ini juga telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung distribusikan dan suntikkan kepada masyarakat.

Lanjut Budi, ada 4 vaksin yang dilakukan pembelian langsung yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.

Dari 4 merek vaksin ini, 3 diantaranya telah mengirimkan vaksinnya.

Sinovac sejak Januari lalu, kemudian AstraZeneca dan Pfizer mulai dikirimkan pada bulan Agustus ini.

"Diharapkan, hingga akhir tahun ini, kita mendapatkan 50 juta dosis Pfizer dan 20 hingga 30 juta dosis AstraZeneca dari skema pembelian langsung,” ujar Budi.

Dia menambahkan, skema kedatangan vaksin lainnya adalah lewat skema multilateral lewat kerjasama GAVI/WHO.

“Sejauh ini lewat skema GAVI kita telah menerima vaksin AstraZeneca dan juga nanti nya akan menerima Pfizer dan Sinopharm lewat skema serupa. Pfizer yang datang tadi siang sejumlah 1,56 juta dosis lewat pembelian langsung dan pada bulan ini juga akan terima 4,6 Juta dosis vaksin Pfizer lewat skema GAVI," ungkap Budi.

Hari ini Indonesia kembali menerima vaksin tahap ke 41 yaitu sebanyak 5 juta dosis vaksin Sinovac melalui skema bilateral tiba di Indonesia, Jumat siang ini.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Rina Ayu)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas