Lupakan Herd Immunity, Komisi IX DPR Minta Kebut Vaksinasi untuk Berikan Herd Protection
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan Indonesia kesulitan untuk mencapai kekebalan kawanan (herd immunity).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan Indonesia kesulitan untuk mencapai kekebalan kawanan (herd immunity).
Sebab untuk mencapainya, vaksin harus memiliki ’transmission blocking ability’ atau kemampuan menghentikan penularan.
Akan tetapi cepatnya mutasi virus corona, seperti munculnya varian Delta, telah membuat efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 yang ada menurun. "Sehingga herd immunity yang diharapkan, tidak mungkin tercapai," ujar Charles, kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).
Meski demikian, Charles menegaskan hendaknya ini jangan dijadikan alasan untuk mengendorkan vaksinasi. Tapi sebaliknya justru harus menjadi pelecut pemerintah untuk semakin mempercepat vaksinasi.
Baca juga: Dorong Vaksinasi Covid-19 Prolanis, Pemprov Jateng Gandeng BPJS Kesehatan
"Laju vaksinasi tidak boleh menurun apalagi terhenti karena alasan kekurangan stok vaksin dan kendala distribusi. Ini demi mencapai target 2 juta dosis per hari," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut meski herd immunity tidak mungkin tercapai lewat vaksinasi yang sudah dan sedang berjalan ini, faktanya vaksinasi tetap memberi perlindungan terhadap penerima vaksin dari gejala berat dan risiko kematian akibat Covid-19.
Berdasarkan data Kemenkes, lebih dari 90% orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 belum pernah divaksin, cukup memberi bukti bahwa vaksinasi tetap melindungi.
Menurutnya perlidungan ini akhirnya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga keluarga dan komunitasnya, sehingga tetap bisa memberikan perlidungan kawanan.
"Vaksin memang tidak mungkin memberikan kekebalan kawanan (herd immunity), tetapi bisa memberikan perlidungan kawanan (herd protection) dari gejala berat dan risiko kematian akibat Covid-19," kata Charles.
Baca juga: Enam Juta Vaksin Covid-19 Tahap ke-43 dan 44 Tiba di Indonesia
"Herd protection inilah yang juga akan mencegah terjadinya sakit keras pada para pasien Covid-19, sehingga tidak membebani fasilitas kesehatan. Karenanya, herd protection ini ikut mencegah terjadinya risiko kelumpuhan sistem kesehatan, seperti nyaris terjadi saat serangan gelombang kedua Covid-19 oleh varian Delta pada Juli lalu atau saat cakupan vaksinasi masih sangat minim," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bukan hanya vaksinasi harus dipercepat, melainkan sasarannya juga harus diperluas, tidak lagi hanya 70% dari populasi, sebagaimana syarat herd immunity yang didengungkan selama ini.
Karena, menurutnya target herd immunity sudah seharusnya dilupakan, sasaran vaksinasi harus mencakup seluruh populasi Indonesia.
"Sasaran vaksinasi terhadap 100% populasi yang memenuhi syarat menerima vaksin, akan lebih menjamin perlidungan, ketimbang berharap pada herd immunity yang tak mungkin tercapai," tandasnya.