Vaksinasi RI Capai 100 Juta Suntikan, Protokol Kesehatan Harus Tetap Maksimal
Sebab, vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan yang baik, tidak akan berdampak optimal terhadap upaya penanganan pandemi covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren penanganan Covid-19 mengarah ke hal positif. Satu diantaranya adalah program vaksinasi nasional kini telah mencapai 100 juta suntikan.
Pemerintah tetap mengimbau dan mengajak masyarakat tidak mengendurkan Protokol Kesehatan (Prokes), agar tren positif ini dapat dipertahankan.
Baca juga: Lambannya Vaksinasi Lansia Jadi Pekerjaan Rumah bagi Kemenkes
"Protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan. Vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan yang baik tidak akan berdampak optimal terhadap upaya penanganan pandemi di tanah air," ujar ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers Media Center KPCPEN (1/9/2021).
Berdasarkan jumlah warga negara yang telah mendapatkan vaksinasi, Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-6 di dunia.
Sementara itu, berdasarkan total dosis suntikan vaksin COVID-19, Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia.
Sejak Januari hingga akhir Juni 2021, Indonesia mencatatkan 50 juta suntikan dosis pertama.
Kemudian, 50 juta yang berikutnya dicapai hanya dalam waktu 2 bulan, yakni pada Juli dan Agustus.
Hal ini menunjukkan bahwa program percepatan dan akselerasi vaksinasi di Indonesia membuahkan telah membuahkan hasil positif.
Baca juga: Kemenkes Sebut Vaksinasi Penduduk Jakarta Capai 120 Persen, Bali dan Riau Hampir 100 Persen
“Laju suntikan kita meningkat 10 juta suntikan per 10 hari sejak Agustus 2021 dan kita yakin akan dapat meningkatkan laju penyuntikan kedepannya,” tambah Nadia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 100 juta suntikan vaksin COVID-19 tersebut terdiri dari kombinasi dosis 1, dosis 2, serta dosis booster ketiga bagi tenaga kesehatan.