Cegah Varian Mu, Pemerintah Diminta Tegas Perketat Pintu Masuk Internasional
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menuturkan, Indonesia harus mengambil sikap tegas menyusul ancaman varian Mu.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menuturkan, Indonesia harus mengambil sikap tegas menyusul ancaman varian Mu.
Skenario pencegahan masuknya strain baru ini bisa dengan memperketat sejumlah pintu masuk internasional.
"Masalahnya kekarantinaan Indonesia saat varian delta rata-rata hanya lima hari. Ini tidak cukup. Tidak bisa kalau hanya lima hari kecuali orang tersebut sudah divaksin dan hasil tes negatif," kata Dicky saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Penguatan pintu masuk bagi warga negara asing maupun warga Indonesia harus dilakukan.
Baca juga: Epidemiolog: Booster Vaksin Bisa Tekan Penyebaran Varian Mu
"Itu kuncinya, harus dilakukan di semua pintu masuk karena ada banyak jalur masuk ke negara Indonesia," ujarnya.
Ia menuturkan potensi gelombang ketiga akibat varian Mu sangat mungkin terjadi.
Apalagi melihat curva pandemi di luar Pulau Jawa masih cenderung tinggi.
"Bahwa gini penanganan kita belum matang. Masa krisis ini belum akan selesai. Potensi gelombang ketiga masih besar," tutur Dicky.
Ia meneruskan B.1.621, nama lain varian Mu akan memperburuk kondisi suatu wilayah seperti Indonesia.
Menurutnya, WHO (organisasi kesehatan dunia) sedang bekerja mempelajari strain yang kemungkinan resistensi (melawan) terhadap vaksin.
"Orang bilang strain virus ini ditemukan pertama kali di Kolombia pada Januari 2021. Dalam pandangan saya bisa bersamaan di tempat lain sebab banyak negara terbatas sekali surveilans genomic atau upaya pelacakan virus," terang Dicky.
Ditambah adanya varian C12 yang baru-baru ini ditemukan di Afrika Selatan.
Potensi lahirnya varian baru akan terus terjadi selama negara-negara wilayah di dunia abai prinsip 3T dan 5M.
"Maka prediksi saya setidaknya sampai pertengahan tahun depan akan banyak varian-varian baru lagi," tuturnya.
Dicky meneruskan WHO bahkan sudah berencana menyiapkan galaksi bintang apabila penamaan virus varian menggunakan alphabet habis terpakai.
Sementara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa menyebut pemerintah tidak tinggal diam.
Saat ini varian Mu tersebut sudah ditemukan di kawasan Asia, Jepang dan Hong Kong
"Di Asia dibawa oleh pendatang di Hong Kong. Break pertama jenis ini ditemukan pada Januari dan sudah tersebar di 39 negara untuk virus jenis ini," ucap Suharso saat pertemuan dengan media, Kamis (2/9/2021).
Bappenas sedang menyusun strategi antisipasi karena berkaitan faktor internasional dan faktor lingkungan.
Pemerintah berharap masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan supaya penularan gelombang ketiga bisa ditekan.
"Kita tentu tidak ingin gelombang ketiga terjadi. Sekarang yang menjadi concern pemerintah sudah ada untuk mengantisipasi varian Mu," jelas Suharso.
Ia menilai vaksinasi merupakan game changer utama untuk meningkatkan imunitas dan menciptakan confidence bagi dunia usaha internasional.
--