Varian Virus Corona mu Dideteksi Lebih Tahan Terhadap Vaksin, Simak Penjelasannya Berikut Ini
Varian baru virus corona mu kabarnya dideteksi sebagai virus baru yang lebih tahan terhadap vaksin, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Varian virus corona mu baru-baru muncul dan dideteksi lebih berbahaya dari varian virus corona lainnya.
Dikutip dari euobserver.com, WHO (World Health Organization) kembali memantau varian baru dari virus corona.
Virus varian baru dari corona ini disebut "mu" atau juga dikenal sebagai B.1.621.
Varian virus corona mu kini ditambahkan dalam daftar pantauan WHO sejak 30 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Bernama mu, Seberapa Menular? Simak Fakta-faktanya
Baca juga: Waspada Gelombang Ke-3 Covid-19, Masa Krisis Varian Delta Diperkirakan Hingga Akhir September 2021
Varian virus corona mu telah dideteksi pada 39 negara dan kabarnya virus ini memiliki sekelompok mutasi yang membuatnya lebih tahan terhadap vaksin.
Varian virus corona mu menjadi varian keempat yang menjadi perhatian khusus WHO, setelah kemunculan varian Alpha, Beta, dan Delta.
Dilansir theguardian.com, WHO menyatakan bahwa varian mu "memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan".
Data awal ditemukan bahwa varian ini kebal dan memiliki cara mutasi yang mirip dengan varian Beta, atau varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Varian mu pertama kali diidentifikasi di wilayah Kolombia pada Januari 2021 lalu.
Sejak saat itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah dicatat di seluruh dunia.
Sejauh ini varian mu belum menimbulkan kekhawatiran sebanyak Alpha dan Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian yang lebih serius yang menjadi perhatian.
Baca juga: Wamenkes: mutasi Virus Membuat Pandemi Covid-19 Semakin Lama
Baca juga: Satgas: Waspada, Varian Baru Virus Covid-19 muncul Saat Terjadi Lonjakan Kasus
Sebagian besar masyarakat khawatir jika varian ini menjadi varian baru yang bisa menghindari pertahanan kekebalan tubuh.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh laboratorium PHE, risiko dari varian mu setidaknya sama dengan varian Beta, yang kemungkinan masih kebal terhadap tindakan vaksinasi.
Ancaman yang ditimbulkan juga tampaknya belum pasti, karena tingkat bahaya varian ini tergantung pada pertumbuhan kasusnya.
Menurut peneliti, varian mu ini meski berbahaya, tampaknya tidak akan lebih menular dari varian Beta.
Dikatakan varian mu ini berasal dari mutasi tertentu yang dibawanya dan menjadi suatu perubahan genetik, mutasi P681H.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Virus Corona