Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang dengan Mobilitas Tinggi Disarankan Tetap Gunakan Masker saat di Rumah

Dengan memakai masker yang benar, maka akan terlindung dari virus varian apapun, khususnya saat berada di fasilitas umum.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Orang dengan Mobilitas Tinggi Disarankan Tetap Gunakan Masker saat di Rumah
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ilustrasi: Sebanyak 200 warga Kampung Jawi Sukorejo, Jalan Kalialang Lama RT02/RW01, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati Kota Semarang mengadakan upacara bendera dengan mengenakan baju adat dan memakai bahasa jawa dalam pelaksanaan upacara peringatan Hut Republik Indonesia yang Ke-76, Selasa (17/8/21). Menurut Ketua Pokdarwis Kapung Jawi, Siswanto tujuan diadakan upacara dengan mengenakan pakaian adat Jawa dan berbahasa Jawa adalah untuk mengenalkan generasi muda khususnya anak-anak tentang budaya Jawa dan berbahasa Jawa dengan baik. Semua warga yang mengikuti upacara bendera wajib mengenakan masker dan cek suhu badan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Guru Besar FK UI dan Anggota Komite Penasihat Ahli Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi menekankan, vaksin bukanlah perlindungan utama.

Dengan memakai masker yang benar, maka akan terlindung dari virus varian apapun, khususnya saat berada di fasilitas umum.

Riset menunjukkan, hanya melepas masker 10 detik saja bisa terpapar varian Delta.

"Orang yang mobilitasnya tinggi disarankan memakai masker dengan benar dan tetap memakainya saat berada di rumah," ujarnya dalam dialog virtual, Selasa (7/9/2021).

Biasakan memakai masker di rumah. Karena jika virus terlanjur masuk ke saluran napas bisa menular ke orang lain saat tidak terlindung masker.

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Tingkat Mobilitas Masyarakat RI Lebih Rendah dari Malaysia dan Vietnam

"Yang utama adalah virus jangan masuk ke tubuh melalui hidung, mata dan mulut. Caranya patuh prokes, pakai masker dengan benar, jangan longgar, jangan melorot, harus menutup hidung mulut dan dagu, cuci tangan dan jaga jarak,” ujarnya.

Masker efektif melindungi 77-79 persen jika dipakai dengan benar, sedangkan vaksin memberikan perlindungan 65-95 persen tergantung jumlah dan varian virus.

Baca juga: Tentang Riwayat Penyakit Koes Hendratmo, Bonita: Sebelum Kena Covid, Ayah Ada Jantung dan Asma

Berita Rekomendasi

“Vaksin ini benteng kedua setelah patuh prokes. Pastikan kaum yang rentan, misalnya lansia, yang belum divaksin agar segera divaksin dua kali. Studi menunjukkan lansia yang belum divaksin jika terkena Covid-19 kemungkinan meninggal 46 persen” ungkap Prof Miko.

Selain lansia, orang dengan komorbid juga didorong melakukan vaksinasi asal kondisinya stabil, demikian juga anak-anak usia 12-17 tahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas