Daftar 9 Vaksin Covid-19 yang Telah Mengantongi EUA dari BPOM RI
Tercatat hingga awal September ini, Badan POM RI telah menerbitkan 9 izin penggunaan darurat atau EUA vaksin COVID-19. Berikut daftarnya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tercatat hingga awal September ini, Badan POM RI telah menerbitkan 9 izin penggunaan darurat atau EUA vaksin COVID-19.
Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito menegaskan, penerbitan EUA untuk semua jenis vaksin melalui pengkajian yang intensif terhadap keamanan, khasiat, dan juga mutunya.
Badan POM selalu berkolaborasi bersama para pakar dalam memastikan pemenuhan standar keamanan, khasiat, dan mutu vaksin yang melibatkan para pakar di bidang farmakologi, imunologi, klinisi, apoteker, epidemiologi, virologi, dan biomedik yang tergabung dalam tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), serta asosiasi klinisi terkait.
Berikut daftar vaksin Covid-19 yang diizinkan penggunaannya sebagai upaya pencegahan virus corona :
1. Sinovac
Vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech ini merupakan vaksin pertama di Indonesia yang memperoleh EUA.
EUA vaksin dari produsen Tiongkok ini diterbitkan pada 11 Januari 2021.
Vaksin ini memiliki efikasi vaksin dari uji klinik di Bandung menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen.
Dan berdasarkan laporan dari efikasi vaksin di Turki adalah sebesar 91,25 persen serta di Brazil sebesar 78 persen.
2. Vaksin Covid-19 Bio Farma
PT. Bio Farma juga mendatangkan bulk bahan baku vaksin yang siap untuk di-filling dan dikemas di sarana produksi milik PT. Bio Farma.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyampaikan vaksin Covid-19 yang diproduksi PT. Bio Farma sama kandungan dan profil khasiat-keamanannya dengan vaksin CoronaVac yang diproduksi di Sinovac Beijing.
Namun karena terdapat perbedaan tempat produksi, perbedaan kemasan dari single dose menjadi multiple dose maka sesuai peraturan wajib diregistrasikan untuk mendapatkan Persetujuan Izin Edar ataupun EUA.
Vaksin ini diberi nama Vaksin COVID-19, yang EUA-nya terbit pada 16 Februari 2021.
3. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca (COVID-19 Vaccine AstraZeneca) merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).
Izin penggunaan darurat vaksin ini diterbitkan BPOM pada 9 Maret 2021
Untuk evaluasi Keamanan, berdasarkan data hasil uji klinik yang disampaikan, pemberian Vaksin Astra Zeneca 2 dosis dengan interval 4-12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Dari evaluasi Khasiat, pemberian vaksin AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibody, baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia.
4. Sinopharm
Vaksin ini menggunakan platform yang sama dengan vaksin Sinovac, yaitu virus yang diinaktivasi.
EUA vaksin yang berasal dari produsen Tiongkok ini diterbitkan BPOM pada 30 April 2021
Dalam uji klinik di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78%, dan vaksin ini dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas sampai lansia.
Secara umum, dari hasil eveluasi terhadap uji klinik yang telah melibatkan ribuan orang di berbagai negara, manfaat vaksin jauh melebihi risiko efek sampingnya.
Vaksin ini diperuntukan untuk program vaksinasi gotong royong.
5. Moderna
Badan POM telah melakukan pengkajian bersama dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait dengan keamanan dan efikasi dari vaksin ini.
Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin ini dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Sehingga BPOM memutuskan vaksin Moderna masuk dalam deretan vaksin yang menerima izin penggunaan darurat di Indonesia per 2 Juli 2021.
6. Vaksin Pfizer
Menambah dari jenis vaksin Covid-19 yang ada, Badan POM pada hari Rabu, 14 Juli 2021, telah menerbitkan EUA untuk satu jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan dengan platform mRNA, yaitu Vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer and BioNTech.
Berdasarkan data uji klinik fase 3, efikasi vaksin Pfizer pada usia 16 tahun ke atas menunjukan keberhasilan sebanyak 95,5% dan pada remaja usia 12-15 tahun sebesar 100%.
Kejadian reaksi yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini, antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, dan demam.
7. Vaksin Sputnik
Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap Vaksin Covid-19 Sputnik-V diterbitkan BPOM pada Selasa (24/8/2021).
Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).
Berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanan yang dilaporkan Badan POM, efek samping dari penggunaan Vaksin Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang.
Hasil ini dilaporkan pada uji klinik Vaksin Sputnik-V dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama.
Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.
8. Vaksin Covid-19 Johnson and Johnson atau Janssen
EUA untuk vaksin Janssen ini diterbitkan BPOM pada 7 September 2021.
Vaksin Covid-19 Johnson and Johnson adalah vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vector Adenovirus (Ad26).
Indikasi penggunaan vaksin Johnson and Johnson diberikan kepada orang berusia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.
Vaksin ini memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus, yaitu 2-8oC atau dapat juga disimpan pada suhu minus 20oC.
9. Vaksin Cansino
Vaksin untuk program vaksinasi Gotong Royong ini telah menerima EUA pada 7 September 2021.
Sama halnya dengan vaksin Janssen, vaksin ini diberikan kepada orang berusia 18 tahun ke atas dengan pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.
Sejauh ini, baru enam jenis vaksin yang telah digunakan dalam program vaksinasi nasional maupun gotong royong.
Yaitu, Vaksin CoronaVac (Sinovac), Vaksin Covid-19 Bio Farma, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Sinopharm, Vaksin Moderna, Vaksin Comirnaty (Pfizer and BioNTech),
Sementara ketiga vaksin lain masih dalam proses lobi pemerintah baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.