Moeldoko Apresiasi Inovasi Tes Covid-19 dengan Metode Kumur
Sharlini Eriza Putri dan Vincent Kurniawan, dua anak muda bertalenta di bidang bioteknologi, menciptakan alat pendeteksi Covid-19 dengan metode kumur
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sharlini Eriza Putri dan Vincent Kurniawan, dua anak muda bertalenta di bidang bioteknologi, menciptakan alat pendeteksi Covid-19 dengan metode kumur (Gargling).
Dua founder Nusantara Genetics (Nusantics), sebuah perusahaan rintisan lokal di bidang tehnologi genomika tersebut, mengklaim metode kumur memiliki akurasi 90 persen.
“Metode Kumur yang kami beri nama BioSaliva Gargle VTM ini, bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak nyaman dengan metode colok hidung. Tes kumur ini tidak ada bedanya dengan PCR sebagai standar emas deteksi Covid-19. Tingkat akurasinya 90 persen,” kata Sharlini saat audensi bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (10/9/2021).
Dalam kesempatan itu, Sharlini yang juga CEO Nusantics menguraikan cara pemeriksaan Covid-19 dengan metode kumur.
“Satu jam sebelumnya tidak boleh makan minum dulu. Kumurnya di tenggorokan bukan di mulut, jadi kepala harus mendongak ke atas dan harus ada suara,” terang Sharlini.
Baca juga: Panglima TNI Minta Jajarannya Dukung Pemda NTB Atasi Pandemi Covid-19
Sharlini yang merupakan lulusan Imperial College London mengakui, metode kumur lebih efektif dan efisien, serta tidak membutuhkan banyak tenaga kesehatan (nakes) dalam pelaksanaannya.
“Metode ini bisa dilakukan sendiri. Tinggal nanti hasil tesnya dibawa ke layanan kesehatan untuk diperiksa menggunakan mesin PCR,” kata Sharlini.
Inovasi alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur mendapat apresiasi positif dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Menurutnya, terobosan ini harus segera disosialisasikan dan dimanfaatkan untuk masyarakat.
Baca juga: Pelaku Perjalanan dari Arab Saudi dan Malaysia Paling Banyak Terkonfirmasi Covid-19 Saat Tiba di RI
“Inovasi masa depan seperti ini nggak boleh berhenti. Persoalannya kan belum banyak orang mengerti," kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, perlu ada sinergi dengan lembaga–lembaga negara terkait untuk bisa mengeksplorasi temuan ini.
“Ini perlu ada partner, apakah dari BPPT atau LIPI. Sehingga menjadi nasional dan dipahami dan dimanfaatkan oleh publik,” ujarnya.
Baca juga: Pengamat Nilai Jokowi Belum Perlu Lakukan Reshuffle Kabinet: Fokus Saja Tangani Persoalan Covid-19
Moeldoko memastikan, KSP siap memfasilitasi hasil cipta para anak-anak bangsa, terutama di bidang bioteknologi, seperti yang dilakukan Nusantics.
“Anda jangan merasa kesepian dan sendiri. Negara pasti hadir untuk mewadahi hasil kerja keras kalian. Apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan program Manajemen Talenta Nasional, untuk memfasilitasi inovasi-inovasi anak bangsa,” jelas Moeldoko.