Kemenkes : CT Value Tak Bisa Deteksi Varian Baru
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan CT Value atau Cycle Threshold Value
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan CT Value atau Cycle Threshold Value bukanlah cara untuk mendeteksi varian baru.
CT Value merupakan, nilai yang muncul dalam pemeriksaan PCR.
Ia mengatakan, deteksi varian baru hanya bisa dilakukan melalui pemeriksaan Whole Genom Sequencing atau WGS.
"Jadi CT value tidak bisa menggambarkan apakah ini sebuah varian baru atau tidak.
Tapi yang bisa memastikan adalah melalui pemeriksaan Whole Genom Sequencing," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual Jumat (10/9/2021).
Baca juga: Hari Ini, Indonesia Kedatangan Empat Tahap Vaksin Covid-19
Melalui pemeriksaan WGS ini, mutasi-mutasi dipetakan untuk dicocokan dengan varian asli virus corona.
Meski demikian, perlu kajian lebih lanjut untuk melihat kecenderungan varian-varian baru bisa terdeteksi perubahan pada pemeriksaan laboratorium.
Satu diantaranya, mungkin melalui perubahan pada CT value.
"Tapi ini tentunya masih harus perlu dikaji lebih lanjut, yang memastikan bahwa sebuah varian itu adalah suatu varian baru atau varian Mu itu adalah pemeriksaan WGS," tegas Nadia.
Terkait varian Mu, selain melakukan pemantauan terhadap varian Mu dengan berkoordinasi dengan petugas di pintu-pintu masuk kedatangan orang dari perjalanan luar negeri.
Nadia mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya varian Mu ke Indonesia.
Baca juga: Pelaku Perjalanan dari Arab Saudi dan Malaysia Paling Banyak Terkonfirmasi Covid-19 Saat Tiba di RI
"Kami terus melakukan koordinasi dengan petugas di pintu-pintu masuk dan menyusun berbagai kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya varian yang dikatakan memiliki potensi kebal terhadap vaksin ini," ungkap Nadia.
Pemerintah tentunya berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui penetapan kebijakan karantina internasional.
"Entri dan exit testing serta persyaratan vaksin kami juga terus berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait varian Mu dan varian-varian lain yang berpotensi menyebar di Indonesia," jelasnya.