Masyarakat Diimbau Tidak Pilih-pilih Merek Vaksin
Masyarakat diimbau agar segera mengikuti vaksinasi Covid-19 dengan merek apapun. Epidemiolog menyebut ada risiko yang mesti ditanggung
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat diimbau agar segera mengikuti vaksinasi Covid-19 dengan merek apapun.
Epidemiolog menyebut ada risiko yang mesti ditanggung jika masyarakat menunda vaksin karena sibuk pilih-pilih merek.
"Risikonya dapat tertular Covid-19 karena mereka menunda vaksinasi," kata Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Cegah Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Wamenkes Minta Masyarakat Patuhi Prokes dan Ikut Vaksinasi
Iwan mengingatkan bahwa penularan kasus Covid-19 masih tinggi.
Vaksinasi merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah kita tertular dan mengurangi risiko berat.
Iwan menjelaskan semua merek vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia sudah melewati kajian pakar dan BPOM.
"Jadi, semua sudah terbukti efektif dan aman. Jadi masyarakat harus segera vaksinasi saat mereka dapat kesempatan," ujar Iwan.
Menurut dia, ada masyarakat yang masih pilih-pilih merek vaksin karena terpengaruh informasi tentang efektifitas vaksin, efek samping yang beragam, dan hoaks.
Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad menilai banyak hal yang melatarbelakangi masyarakat pilih-pilih merek vaksin.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi BM Kosgoro 1957 di Cempaka Putih, Wamendag Ingatkan Warga Tetap Taat Prokes
"Kemungkinan karena informasi yang beredar terkait masing-masing vaksin," kata Riris.
Riris juga menilai risiko masyarakat yang terus pilih-pilih merek vaksin adalah terinfeksi virus Covid-19 hingga mengalami keparahan.
Riris menyampaikan bahwa vaksin yang tersedia di Indonesia saat ini adalah vaksin terbaik.
"Semakin cepat divaksin, risiko mengalami Covid-19 yang parah akan terhindari," pungkas Riris.
Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengakui ada sebagian masyarakat yang pilih-pilih merek vaksin.
Baca juga: Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB Tinjau Vaksinasi Pelajar dan Santri di Malang
Umumnya masyarakat yang pilih-pilih merek vaksin karena hoaks tentang efek samping.
Dia berharap, masyarakat segera mengikuti vaksin dengan merek apapun.
"Untuk kita keluar dari pandemi dan tentunya agar kita tidak menghadapi ancaman varian virus, maka kita harus bersama-sama memiliki proteksi atau kekebalan untuk bisa melawan bersama," kata Siti Nadia.
Indonesia telah mendatangkan sebanyak 225,4 juta dosis vaksin.
Rinciannya, vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 33 juta dosis, Sinovac dalam bentuk bulk 153,9 juta dosis, AstraZeneca 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, dan Sinopharm 8,25 juta dosis.
Hingga Sabtu, 11 September 2021, sebanyak 72.248.720 orang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama, 41.534.340 menerima vaksin dosis kedua, dan 775.725 sudah memperoleh vaksin dosis ketiga. Target sasaran program vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 orang.(Willy Widianto)