Pos Indonesia Optimalkan Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Secara ‘Door to Door’
Pos Indonesia sebagai penyalur bantuan sosial tunai (BST) yang ditunjuk pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung secara door to door
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) sebagai penyalur bantuan sosial tunai (BST) yang ditunjuk pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung secara door to door kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rachmat Djoemadi dalam rilisnya, Minggu (12/9/2021).
Menurutnya, mekanisme ini untuk mempercepat penyaluran bantuan kepada masyarakat dan juga mengurangi mobilitas dari masyarakat untuk mencegah terjadinya kerumunan massa di satu lokasi.
Baca juga: Harga Emas Antam Stagnan di Level Rp 929.000 Per Gram
“Apalagi saat ini, PPKM darurat masih diberlakukan di beberapa daerah di Indonesia,” ujar Faizal.
Proses penyerahan bantuan yang dilakukan oleh petugas Pos indonesia nantinya akan dan didampingi langsung oleh dinas terkait.
Pos Indonesia dan beberapa pihak akan terjun langsung ke masyarakat penerima manfaat termasuk beberapa aktivitas CSR.
Baca juga: Jumlah Pekerja Informal Naik Hampir 60 Persen Selama Pandemi Covid-19
“Harapannya, semua masyarakat yang ekonominya terdampak Covid-19 dapat segera mendapat bantuan sosial tersebut, sehingga roda perekonomian kembali berputar dan akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Faizal.
Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) terus digencarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial.
Bantuan yang diberikan sebesar Rp 300 ribu per keluarga penerima manfaat per bulan.
Pos Indonesia hadir sebagai garda terdepan untuk melakukan pendistribusian BST kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Pos Indonesia mengerahkan sebanyak 21 ribu Insan Pos se-Indonesia untuk mengoptimalkan penyaluran BST tersebut.
Baca juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 20 di www.prakerja.go.id, Cek Ketentuan saat Unggah Foto KTP
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan penyelesaian pendistribusian Bantuan sosial tunai yang masih terdapat kendala di lapangan.
“Masih ada masyarakat terdata penerima manfaat yang tidak hadir dalam sosialisasi mengenai penerimaan BST. Hasilnya, banyak penerima manfaat yang belum menerima BST tersebut,” kata Risma daar kunjungan kerjanya pada awal September di Aceh.
Fakta di lapangan ditemukan bahwa kondisi medan yang harus dilalui para penerima manfaat cukup sulit dan jauh, ditambah lagi dengan usia penerima manfaat yang sudah cukup tua sehingga sulit untuk melakukan perjalanan jauh.
“Sebagian masyarakat juga belum mengetahui adanya bantuan sosial tunai ini karena keterbatasan dalam mendapaatkan informasi, ini harus diinformasikan dan disosialisasikan,” ujar Risma.
Risma juga mengatakan bahwa penerima manfaat yang tidak hadir pada bulan pertama tidak akan diblokir, tetapi akan diberikan batas waktu selama 6 bulan ke depan.