Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksinasi Lansia Berjalan Lambat, Ini Kendala yang Dihadapi Satgas Covid-19

Alexander Ginting menyebutkan bahwa vaksinasi Covid-19 pada lanjut usia menjadi tantangan yang belum terselesaikan oleh Satgas Covid-19

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Vaksinasi Lansia Berjalan Lambat, Ini Kendala yang Dihadapi Satgas Covid-19
IST
Sekitar 2.000 warga dan penyandang disabilitas di Denpasar dan Gianyar, Bali, mendapatkan vaksinasi Covid-19 gratis dari kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan Yayasan Maharani Kemala Foundation (MKF), pada 9-10 September 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menyebutkan bahwa vaksinasi Covid-19 pada lanjut usia menjadi tantangan yang belum terselesaikan oleh Satgas Covid-19.

Program vaksinasi terhadap lansia sebenarnya sudah dibahas jauh hari, yaitu sejak Maret.

Pemerintah juga telah mengalokasikan vaksin untuk lansia sebesar 21,5 juta orang.

Namun pada vaksinasi pertama, angka vaksinasi pada lansia baru mencapai 26 persen.

Baca juga: Cerita Warga Kota Tual Takut Divaksinasi Gara-gara Terpengaruh Hoaks

Sedangkan pada vaksinasi kedua yaitu 18 persen.

Program vaksinasi ini terhitung cukup lambat.

BERITA TERKAIT

Padahal, lansia merupakan populasi yang sangat rentan untuk terpapar Covid-19.

"Kalau lihat angka mortalitas lebih setegah lansia. Kalau kasus aktif di komunitas, mereka positif adalah lansia. Kalau antre di UGD di antar anak anak lansia. Ini menjadi tantangan dan persoalan," kata Alexander dalam seminar virtual melalui kanal YouTube FMB9ID, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Pemerintah Dorong Vaksinasi dan Digitalisasi bagi Pedagang Pasar

Alex mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan vaksinasi terhadap lansia berjalan lambat.

Di antaranya karena kondisi fisik lansia yang tidak seperti anak muda atau dewasa.

Sebelum divaksin, lansia harus dipastikan dalam kondisi sehat, kuat dan bugar.

"Tidak bisa lansia datang sebagai anak muda sehat, tinggal datang vaksin, ditensi dan divaksin," ujarnya.

Baca juga: Presiden Apresiasi Kecepatan Vaksinasi di Provinsi Banten

Di sisi lain, sebagian besar lansia ada yang mengidap komorbid atau penyakit penyerta.

Jadi tidak bisa langsung divaksin. Lansia harus mengendalikan penyakit penyerta terlebih dahulu.

"Misalnya yang mengidap hipertensi tentu harus dengan obat jadi kuat. Tidak bisa bagi lansia yang minum obat hipertensi tidak teratur. Sehingga nanti ketika mau vaksin, tekanan darah 170 ke atas. Jadinya tidak bisa divaksinasi," katanya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas