Survei Indikator: Vaksin Nusantara Lebih Dipercaya Masyarakat Ketimbang Vaksin Merah Putih, Mengapa?
Hasilnya, 48,8 persen responden mengaku bersedia divaksin Nusantara. Sementara 57,4 persen responden bersedia divaksin Merah Putih.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan hampir dua tahun.
Penelitian pun dilakukan Survei Indikator Politik pada September 2021 mengenai penanganan pandemi ditinjau dari Ekonomi dan Demokrasi. Dalam survei tersebut, Indikator menyebut masyarakat lebih yakin dan percaya pada vaksin Nusantara ketimbang vaksin Merah Putih
Meski sama-sama vaksin yang merupakan hasil buatan dalam negeri, faktor ekonomi dan politik juga memengaruhi kepopuleran keduanya.
Baca juga: Survei Temukan Ada Praktik Jual Beli Booster Covid-19
"Dalam survei kita juga tanya juga soal vaksin. Mana lebih ampuh atau dipercaya masyarakat, Vaksin Nusantara atau Merah Putih? Hasilnya vaksin Nusantara lebih populer ketimbang vaksin Merah Putih," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam diskusi virtual, Minggu (26/9/2021).
Dalam paparannya, Survei Indikator Politik menyebut komparasi responden yang mengetahui vaksin besutan Mantan Menkes Terawan Agis Putranto itu cukup bersaing.
Responden yang mengetahui vaksin Nusantara unggul 28 persen dari yang belum tahu.
Baca juga: Survei Lokasi Ditemani Teuku Ryan, Ria Ricis Umumkan Tanggal Lamaran
"Hasilnya memang cukup menarik, karena 32 persen responden tahu vaksin Nusantara dan hanya 19 persen responden tahu vaksin merah putih," tambah Burhanuddin.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang tak tahu Vaksin Nusantara dan Merah Putih. Untuk mengetahui tingkat responden yang mengaku tahu kedua jenis vaksin tersebut, Indikator Politik mencoba pendekatan dengan survei apakah responden bersedia divaksin menggunakan dua jenis tersebut.
Hasilnya, 48,8 persen responden mengaku bersedia divaksin Nusantara. Sementara 57,4 persen responden bersedia divaksin Merah Putih.
Baca juga: Survei Index Indonesia: Simulasi Paslon Anies-AHY Tertinggi, Disusul Prabowo-Muhaimin
Tak hanya di situ, dalam paparan lainnya ditemukan sebanyak 21,6 persen responden mengaku tidak bersedia divaksin Nusantara. Sedangkan 20,1 persen lainnya mengaku tidak bersedia divaksin Merah Putih.
"Ini kita dapatkan dari yang tahu, kita tanya soal dua jenis vaksin, apakah mereka bersedia untuk divaksin? Yang berwarna kuning bersedia divaksin Nusantara (lebih rendah), sementara yang oranye bersedia divaksin Merah Putih. Ketersediaan Merah Putih kalau sudah siap (digunakan), itu sedikit lebih tinggi dibanding mereka yang bersedia untuk divaksin Nusantara," jelasnya.
Seperti diketahui, vaksin Nusantara adalah vaksin Covid-19 berbasis sel dendritik yang dicanangkan Agus Putranto di RSPAD Gatot Soebroto. Meski begiru, pengembangan vaksin ini terus dilakukan meski tak mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara vaksin Merah Putih adalah vaksin COVID-19 yang digagas oleh Universitas Airlangga. Vaksin tersebut direncanakan mulai diproduksi pada Oktober atau November 2021 dan siap diedarkan secara massal pada 2022 mendatang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.