Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Reisa Sebut Pelaksanaan PON XX Papua Telah Mengikuti Pedoman Pemerintah

Reisa pun membenarkan untuk saat ini ada peserta PON XX Papua terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah ditangani secara baik.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dokter Reisa Sebut Pelaksanaan PON XX Papua Telah Mengikuti Pedoman Pemerintah
Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan pemerintah beserta pihak terkait telah mempersiapkan protokol kesehatan sebaik mungkin untuk mendukung pelaksanaan PON XX Papua.

Sarana dan prasarana sudah disiapkan sedemikan rupa untuk mencegah penularan Covid-19.

"Seperti tersedia tempat cuci tangan dan sebagainya. Pemerintah juga telah menyediakan fasilitas kesehatan seperti ambulans pelayanan Puskesmas, rumah sakit hingga kesiapan tenaga kesehatan di lapangan," kata Reisa dalam siaran Radio Kesehatan, Senin (11/10/2021).

Semua pelaksanaan di lapangan, menurut Reisa telah merujuk pada pedoman pemerintah.

Reisa pun membenarkan untuk saat ini ada peserta PON XX Papua terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah ditangani secara baik.

Mereka yang terkonfirmasi sudah menjalani karantina mandiri dan terpusat.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Semakin Terkendali, 18 Provinsi di Indonesia Catat Nol Kematian

Berita Rekomendasi

"Bahkan 4 dari 17 dari peserta PON yang tadinya positif Covid-19 sekarang sudah dinyatakan sembuh," katanya.

Semua pelaksanaan PON XX Papua kata Reisa tetap mengedepankan disiplin protokol kesehatan.

Menurutnya penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional ini merupakan momentum pembelajaran bersama di mana melibatkan banyak orang dan tetap harus mengedepankan kesehatan masyarakat dan para peserta.

18 Provinsi di Indonesia Catat Nol Kematian

Berdasarkan data, situasi Covid-19 di Indonesia per 10 Oktober 2021 kemarin menyatakan kasus terkonfirmasi dari 34 provinsi dan 514 kabupaten kota tercatat di bawah seribu.

"Lebih tepatnya 894 orang. Angka kesembuhan juga tinggi. Per kemarin itu 1.584 orang dinyatakan sembuh," kata Reisa Broto Asmoro dalam siaran Radio Kesehatan, Senin (11/10/2021).

Dengan begitu, kasus aktif Covid-19 di Indonesia semakin turun yaitu pada angka 24,430 orang.

Selain itu, Reisa memaparkan sebanyak 18 dari 34 provinsi memiliki status nol kematian.

Kemudian, sekitar 24 provinsi memiliki kasus kesembuhan lebih banyak ketimbang angka konfirmasi terbaru.

Menurut pemaparan dr Reisa, hal ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh lapisan.

Baca juga: KSP Pantau Penerapan PTM di Jambi untuk Pastikan Tak Muncul Klaster Covid-19

Baik dari pemerintah yang menggalakan upaya testing, treacing, dan treatment.

Serta percepatan vaksinasi dan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.

Atas dasar tersebut, pemerintah kini mengizinkan kegiatan masyarakat dilakukan kembali.

Tentunya aktivitas harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Terpenting aktivitas harus dijalankan dengan mengedepankan kesehatan.

Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum, saat, dan Setelah Menerima Vaksin Covid-19

Sebagai informasi, vaksin Covid-19 saat ini menjadi syarat wajib bagi masyarakat Indonesia yang ingin melakukan perjalanan.

Tak hanya itu, pengunjung pusat perbelanjaan dan tempat wisata juga diwajibkan telah menerima vaksinasi Covid-19.

Terkait vaksin Covid-19, para ahli kesehatan di UNICEF telah menjawab pertanyaan seputar proses vaksinasi dan beberapa kiat sebelum, saat, dan sesudah vaksinasi.

Berikut hal penting sebelum, saat, dan sesudah vaksin berdasarkan data dari web resmi unicef.org:

Sebelum menerima vaksin

1. Cari tahu informasi akurat

Banyak informasi keliru mengenai vaksin di media sosial.

Sangat penting bagi masyarakat untuk selalu mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti Kementerian Kesehatan, UNICEF, dan WHO.

Anggota masyarakat yang ragu dengan kondisinya dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang boleh tidaknya menerima vaksin.

Saat ini, secara umum, seseorang dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menerima vaksin Covid-19 demi menghindari kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI):

- Orang dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap kandungan vaksin Covid-19;

- Orang yang sedang sakit atau sedang mengalami gejala Covid-19 (vaksinasi dapat dilakukan setelah sembuh dan dengan persetujuan dokter).

2. Berkonsultasi dengan dokter

Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin, atau memiliki obat yang dikonsumsi secara rutin, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengikuti program vaksinasi.

3. Pastikan tubuh dalam kondisi bugar

Beristirahat dan minumlah air putih yang cukup agar Anda merasa bugar pada hari vaksinasi.

Baca juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid-19 di pedulilindungi.id, Bisa via Aplikasi PeduliLindungi di HP

Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Beserta Cara Scan QR Code di Aplikasi PeduliLindungi

Saat menerima vaksin

1. Ikuti protokol kesehatan

Pastikan Anda selalu mengikuti aturan kesehatan pada lokasi vaksinasi, tetap menjaga jarak saat menunggu panggilan dan kenakan masker.

2. Berterus terang tentang kondisi diri sendiri

Sampaikan kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki kondisi yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.

3. Simpan bukti vaksinasi

Penerima vaksin akan menerima kartu yang menyatakan jenis vaksin Covid-19 yang diterima, waktu, dan lokasi vaksinasi.

Simpan kartu ini dengan baik apabila dibutuhkan pada masa mendatang.

Ilustrasi Vaksinasi.
Ilustrasi Vaksinasi. (Tangkapan layar https://pedulilindungi.id/)

Setelah menerima vaksin

1. Ikuti prosedur pemantauan

Setelah vaksinasi, tenaga kesehatan biasanya meminta penerima vaksin menunggu sekitar 15 menit di lokasi untuk memastikan tidak ada reaksi atau KIPI yang bersifat segera.

Perlu diketahui, KIPI yang bersifat serius amat sangat jarang terjadi.

2. Tetap antisipasi reaksi vaksin

Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit.

Kekebalan tubuh dapat terbangun tanpa berbagai reaksi, tetapi terdapat pula beberapa gejala KIPI umum, yang ringan hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.

Beberapa bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah:

- Rasa pegal di sekitar area suntik;

- Demam ringan;

- Rasa lelah;

- Sakit kepala;

- Pegal pada otot atau sendi;

- Menggigil;

- Diare.

Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi:

- Tetap tenang;

- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres menggunakan air dingin pada lokasi tersebut;

- Jika terjadi demam, kompres menggunakan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat;

- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan;

- Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.

3. Bersabar

Tubuh perlu waktu untuk membangun kekebalan.

Seseorang baru dapat dikatakan divaksinasi, setidaknya 2 minggu setelah dosis lengkap.

4. Jaga diri dan orang lain

Vaksin-vaksin yang tersedia menunjukkan efektivitas tinggi dalam melindungi penerimanya dari kejadian sakit berat akibat Covid-19.

Namun, orang yang sudah divaksin masih mungkin menularkan Covid-19, meskipun tanpa gejala.

Sebab itulah, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan demi diri sendiri dan orang lain.

Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari kerumunan, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan selalu kenakan masker di luar rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas