Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Waspadai Kasus Covid-19 yang Meningkat di Tingkat Global

Tingkat kepatuhan protokol kesehatan di tanah air serta target cakupan vaksinasi masih hasih harus dikejar

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Indonesia Waspadai Kasus Covid-19 yang Meningkat di Tingkat Global
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di kawasan Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (24/10/2021). Pemprov DKI Jakarta kembali membuka 59 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mewajibkan pengunjung melakukan registrasi di aplikasi PeduliLindungi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tingkat kepatuhan protokol kesehatan di tanah air serta target cakupan vaksinasi masih hasih harus dikejar.

Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, situasi global pandemi Covid-19 yang diharapkan dapat menjadi pembelajaran.

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian di tingkat global.

“Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutur Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Sandiaga Uno: Hadirnya Esports Di Tengah Covid-19 Berdampak Positif Bidang Game

Dari situasi tersebut, Indonesia mengambil pelajaran bahwa vaksin saja belum cukup, melainkan harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Di tanah air, meski situasi pandemi terkendali, namun hari libur panjang dalam rangka Natal dan Tahun Baru berpotensi peningkatan mobilitas yang membuka risiko terjadinya lonjakan kasus dan bahkan gelombang ketiga.

Berita Rekomendasi

“Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ketiga dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10 persen seperti pada kondisi Nataru 2020 dan pasca Idul Fitri 2021,” tutur Nadia.

Saat ini, menurutnya, terdapat 105 kabupaten/kota di 30 propinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam 7 minggu terakhir.

Baca juga: Panglima TNI: Perang Semesta Lawan Covid-19 Butuh Keseriusan, Dedikasi, dan Koordinasi

“Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains,” ujarnya.

Kepatuhan Prokes Menurun

Kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan Prokes di tengah masyarakat.

“Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam 7 hari terakhir, restoran dan kedai (20,6%) dan tempat wisata (9,9%) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60%. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa.

Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya  tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker.

Apalagi, kata Reisa, cakupan vaksinasi nasional belum mencapai 100%.

Menurutnya, baru sekitar 25% dari kelompok masyarakat rentan yang divaksin lengkap dan baru 50% warga rentan dan umum yang sudah vaksin kesatu.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Aturan Tes PCR Berlaku 3x24 Jam Lebih Berisiko Penularan Covid-19

Untuk kelompok usia 12-17 tahun, baru 3,1 juta lebih anak yang telah divaksin lengkap dan 3,8 juta baru mendapatkan dosis pertama.

“Dan yang paling serius adalah kaum lansia masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut vaksinasi,” tuturnya.

Cakupan vaksinasi lansia saat ini, kata Reisa, masih jauh dari harapan, karena lansia adalah kelompok pertama yang divaksinasi sejak awal tahun 2021.

“Pandemi masih ada, tidak berakhir di kota dan kabupaten kita kalau tidak berakhir di seluruh Indonesia,” tegas Reisa. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas