Kejar Target 60 Persen Vaksinasi, Kementerian Kesehatan Libatkan TNI-Polri
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berusaha mencapai target 60% penduduk di semua provinsi sudah mendapatkan vaksin Covid-19 pertama pada bulan ini.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berusaha mencapai target 60% penduduk di semua provinsi sudah mendapatkan vaksin Covid-19 pertama pada bulan ini.
Target tersebut merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Mendorong percepatan vaksinasi di provinsi, di mana syarat penurunan level PPKM terkait capaian vaksinasi,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Selasa (9/11/2021).
Siti Nadia mengatakan, stok vaksin Covid-19 saat ini cukup untuk mencapai target itu.
“Karena pengiriman vaksin dari produsen yang sesuai jadwal,” kata Siti Nadia.
Dia mengatakan TNI dan Polri masih dilibatkan dalam membantu pelaksanaan vaksinasi.
“Terutama pada daerah 3T, dukungan TNI merupakan upaya perluasan akses vaksinasi bagi masyarakat,” ujar Siti Nadia.
Menurut Siti Nadia, beberapa daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah bukan disebabkan oleh lambatnya penyuntikan.
“Tapi mungkin harus ada penajaman strategi untuk memastikan pengelolaan vaksin jangan sampai kedaluwarsa, dan ini juga kita berharap masyarakat tidak pilih-pilih vaksin,” katanya.
Baca juga: Vaksinasi Anak Usia di Bawah 12 Tahun Butuh 58,7 Juta Dosis Vaksin
Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengungkapkan bahwa target vaksinasi secara nasional 60% dosis pertama sudah tercapai pada 7 November 2021 lalu.
“Tetapi cakupan vaksinasi tidak merata di semua provinsi,” kata Iwan.
Dia yakin sebagian besar provinsi akan tercapai cakupan 60% vaksinasi di akhir November ini.
“Tetapi pada provinsi yang cakupannya saat ini masih di 40% atau kurang, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Aceh, dan Papua sulit untuk mencapai target 60% di bulan November ini,” katanya.
Menurut dia, target yang diinginkan Presiden Jokowi itu ditetapkan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Baca juga: WHO dan UNICEF Gelar Vaksinasi Polio Pertama Sejak Taliban Berkuasa di Afghanistan
“Dan mempertahankan Indonesia dalam status wabah terkendali,” pungkasnya.(Willy Widianto)