Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sidang Offline Marak Digelar, Ahli: Ada Kerumunan Bisa Tularkan Covid-19

Terkait varianOmicron, Tjandra mengingatkan, WHO menyebutkan semua negara, termasuk Indonesia, perlu melakukan mitigasi berlapis

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sidang Offline Marak Digelar, Ahli: Ada Kerumunan Bisa Tularkan Covid-19
dok. pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sidang offline beberapa kasus saat ini telah kembali digelar di beberapa Pengadilan. 

Melihat kondisi saat ini, penurunan kasus virus corona di Indonesia membuat pemerintah melakukan sejumlah pelonggaran, termasuk sidang yang kini sudah bisa digelar secara offline.  

Terbaru, hari ini adalah Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie menggelar sidang perdananya soal kasus penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Namun, mengingat masih dalam situasi pandemi, terlebih varian baru covid-19, Omicron yang sangat menular sudah terdeteksi di sejumlah negara.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron dalam Tahap Penelitian, Berikut Ini Hal yang Perlu Diketahui tentang Omicron

Kendati demikian, apakah sidang offline sebaiknya digelar secara online saja?

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama, menegaskan, jika ada kerumunan, maka risiko penularan covid-19 juga semakin besar. 

Berita Rekomendasi

"Yang jelas kalau ada kerumunan orang maka risiko penularan makin besar, jadi memang anjurannya adalah menghindari kerumunan," kata Prof Tjandra, Kamis (2/12/2021).

Tjandra menambahkan, jika terpaksa harus ada dalam kerumunan, maka ada tiga hal yang baik dilakukan untuk mengurangi risiko penularan covid-19.

"Satu. kalau bisa kerumunannya di luar ruangan.

Dua, waktu dalam kerumunan harus sesingkat mungkin dan tiga, kalau terpaksa kerumunan di dalam ruangan, maka jendela dan lain-lain, harus terbuka lebar untuk menjamin ventilasi udara," ujar dia. 

Lalu, sebagai langkah mencegah penularan covid-19, Tjandra sendiri belum mau membicarakan lebih spesifik soal anjuran kegiatan tersebut.

"Saya tidak akan secara spesifik memberi anjuran kegiatan tertentu," kata dia. 

Terkait varian baru covid-19, B.1.1.529 atau Omicron, Tjandra mengingatkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan semua negara, termasuk Indonesia, perlu melakukan mitigasi berlapis. 

"Mereka menyebutnya sebagai “multi-layered risk mitigation approach”, artinya tindakan pencegahan dan mitigasi memang harus dilakukan amat ketat dan berlapis-lapis," tutup Tjandra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas