Ada Potensi Reinfeksi Varian Omicron Meski Sudah Vaksin, Tapi Jangan Khawatir
Badan Organisasi Dunia atau WHO melaporkan pertanggal 15 desember 2021, sudah ada 76 negara yang melaporkan telah menemukan kasus Omicorn.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varian Omicorn kini menyita banyak perhatian warga dunia.
Terutama dengan karakteristiknya yang sangat memungkinkan untuk memunculkan gelombang Covid-19 di berbagai negara.
Badan Organisasi Dunia atau WHO melaporkan pertanggal 15 desember 2021, sudah ada 76 negara yang melaporkan telah menemukan kasus Omicorn.
Baik diperoleh dari para pelaku perjalanan, maupun yang diperoleh dari komunitas. Artinya telah ada kemungkinan penularan di tingkat masyarakat.
Namun kasus positif Omicorn juga ada tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri. Beberapa hasil studi telah dilaporkan kepada WHO terkait omicorn ini.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan fakta baru.
Di Inggris ditemukan kecepatan penularan Omicorn tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
"Selain itu kasus reinfeksi dan juga kasus pada orang dengan riwayat vaksinasi juga ditemukan. Sehingga menguatkan dugaan bahwa varian ini mampu menghindari sistem kekebalan tubuh manusia," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Rabu (15/12/2021).
Kemudian Nadia melihat laporan studi sementara bahwa potensi vaksin juga ditekan oleh varian Omicorn.
Sehingga memungkinkan menginfeksi orang yang sudah divaksinasi.
Baca juga: Pemahaman Masyarakat terkait Varian Omicron Sangat Penting dalam Pengendalian Covid-19
"Walaupun demikian saat ini, vaksin masih terbukti mampu mencegah sakit berat dan kematian akibat Covid-19. Meski dalam bentuk varian apa pun, termasuk varian omicorn," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.