Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wamenkes: Kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Masih Didominasi Varian Delta

Wamenkes mengatakan sebaran infeksi varian baru virus corona atau Covid-19 Omicron saat ini masih dominan di kawasan Afrika.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Wamenkes: Kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Masih Didominasi Varian Delta
freepik
Ilustrasi Covid-19. Sebaran infeksi varian baru virus corona atau Covid-19 Omicron saat ini masih dominan di kawasan Afrika. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan sebaran infeksi varian baru virus corona atau Covid-19 Omicron saat ini masih dominan di kawasan Afrika.

Sedangkan di wilayah Eropa dan Amerika Serikat (AS), Omicron belum mendominasi.

Varian delta masih cenderung lebih dominan pada temuan kasus infeksi Covid-19 di AS dan Eropa, meskipun kasus varian Omicron juga telah ditemukan di kedua wilayah tersebut.

"Dominasi omicron ini terutama ada di Afrika, sedangkan di Eropa dan Amerika varian delta masih mendominasi," kata Dante, dalam forum diskusi virtual bertajuk 'Mengenal Lebih Lanjut Varian Omicron', Rabu (15/12/2021).

Berbeda dengan Eropa dan AS, Afrika Selatan yang menjadi negara pertama yang mengidentifikasi varian omicron telah mengalami lonjakan kasus terkait varian baru tersebut.

Baca juga: Omicron: Seperti apa dan bagaimana asal muasal varian Covid yang menyebar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi

Kasus Omicron di negara itu kini jumlahnya bahkan mulai melewati varian sebelumnya yang diketahui cepat menular dan bersifat mematikan, yakni delta.

Berita Rekomendasi

Peningkatan ini terjadi sejak November lalu, saat Omicron baru saja ditemukan di Afrika Selatan dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal yang sama turut dialami Ghana, negara yang terletak di kawasan Afrika Barat.

"Di Afrika Selatan, mulai November omicron ini mendominasi dan mulai meningkat menggantikan varian Delta, begitu juga di Ghana," jelas Dante.

Baca juga: Pemahaman Masyarakat terkait Varian Omicron Sangat Penting dalam Pengendalian Covid-19

Sedangkan di Australia, kasus infeksi varian baru ini cenderung masih tergolong minim.

"Tapi di beberapa tempat seperti Australia, Omicronnya sudah ada tetapi masih sangat sedikit," papar Dante.

Begitu pula di AS, Belanda dan Inggris yang masih didominasi varian Delta.

Namun untuk Inggris, negeri Britania Raya itu baru saja melaporkan satu kasus kematian akibat Omicron.

"Di Amerika Serikat, sudah mulai ada Omicron tetapi sedikit, di Belanda sudah ada Omicron tetapi sedikit, di Inggris juga sudah ada tetapi juga masih sedikit, masih belum terlihat secara signifikan, masih didominasi sebagian besar oleh varian Delta," kata Dante.

Varian Omicron kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan, kemudian negara itu melaporkan ke WHO.

Setelah itu, WHO pun memberikan nama varian baru ini sebagai Omicron dan memasukkannya dalam kategori 'varian yang menjadi perhatian' (VoC).

Sejak saat itu, Omicron pun terus menyebar ke berbagai benua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas