Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omicron Meluas, Dekan FKUI Sarankan Empat Cara Pencegahan Penularan Saat Libur Nataru

Diharapkan, peristiwa lonjakan kasus Covid-19 di pertengahan tahun 2021 yang lalu tidak terjadi.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Omicron Meluas, Dekan FKUI Sarankan Empat Cara Pencegahan Penularan Saat Libur Nataru
Capture Youtube/ Rina Ayu
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Ari Fahrial Syam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan, kasus Covid-19 varian Omicron telah masuk ke Indonesia.

Ditegaskan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, tiga kasus yang terdeteksi merupakan Imported Case atau masuk dari luar negeri bukan penularan transmisi lokal.

Diharapkan, peristiwa lonjakan kasus Covid-19 di pertengahan tahun 2021 yang lalu tidak terjadi.

Agar tidak terulang kembali, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengatakan perlu kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk pencegahan penyebaran.

“Jika kita ingat kembali peristiwa kolapsnya pelayanan kesehatan kita di bulan Juni dan Juli 2021, kami para dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang masih praktik di rumah sakit merasakan suasana yang mencekam saat itu. Sebagian BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit diatas 100%, ventilator terbatas, oksigen sempat kosong, dan keterbatasan obat-obatan untuk pasien Covid-19. Selain itu ada juga laporan pasien meninggal di rumah saat isolasi mandiri yang ketika kondisi memburuk tidak bisa dievakuasi ke rumah sakit karena memang kondisi IGD RS yang penuh,” tutur Prof. Ari Fahrial dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/12/2021).

Ia mengatakan, kondisi lonjakan kasus penyebaran Covid-19 pada bulan Juni dan Juli 2021, kasus baru di Indonesia meningkat tajam hingga 1 juta kasus per bulan dan kasus hariannya yang mencapai di atas 55.000 kasus dalam satu hari.

Baca juga: Menhub Sebut Masa Karantina Ditambah Jadi 14 Hari jika Kasus Omicron Meningkat

Berita Rekomendasi

Selain itu, pada periode tersebut pemerintah juga harus membuka fasilitas isolasi mandiri yang terpusat di berbagai tempat dan rumah sakit darurat yang dibuka di beberapa kota.

Masih pada periode yang sama, jumlah tenaga kesehatan yang gugur pun meningkat. Sebanyak 30 persen dokter  meninggal selama pandemi, terjadi  pada periode Juni-Juli 2021.

“Setiap hari di grup WhatsApp terinfo adanya kabar kerabat atau kenalan yang meninggal dunia karena Covid-19. Banyak juga yang sedang mencari ruang rawat inap atau ICU untuk keluarganya yang menderita Covid-19. Ingatlah apa yang terjadi pada kita saat itu,” ucap Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM tersebut.

Belajar dari peristiwa tersebut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron terutama menjelang momen pergantian tahun.

1. Memperketat protokol kesehatan (prokes)

Baca juga: Koordinator PHRI: Kapasitas Kamar untuk Karantina Telah Terisi 70 Persen

Masyarakat perlu untuk memperketat prokes. Gunakan masker dengan baik dan benar, masker digunakan untuk mencegah kita menularkan atau tertular virus. Hindari kerumunan, dan menunda untuk berangkat ke luar negeri apalagi ke negara dengan jumlah kasus Omicron yang tinggi. Vaksinasi untuk yang belum di vaksin.

2. Menjaga pintu masuk ke Indonesia

Pemerintah pusat harus tetap menjaga pintu masuk Indonesia dengan ketat, karantina 10 hari untuk semua yang datang ke Indonesia tetap konsisten dijalankan tanpa tebang pilih. 

Sekuensing terus ditingkatkan, khususnya untuk kasus positif yang masuk ke Indonesia, laboratorium dengan fasilitas NGS didukung pengadaan reagennya.

3. Larangan pesta malam tahun baru

Pemerintah daerah perlu mengumumkan larangan pesta malam tahun baru serta penutupan tempat-tempat rekreasi pada malam tahun baru.

“Saya mengapresiasi Bupati Bogor dengan polres setempat yang sudah mengumumkan penutupan jalan menuju Puncak saat malam tahun baru, kalau perlu diperluas waktunya.”

4. Upgrade kemampuan pemeriksaan PCR

Semua stakeholder yang terkait pemeriksaan PCR untuk meng-upgrade agar kemampuan pemeriksaan PCR meliputi juga untuk mendeteksi Omicron dengan menggunakan primer yang meliputi Spike Gene (S-gen) Target Failure (SGTF).

“Kalau kita kompak, kita dapat mengendalikan penyebaran varian Omicron ini. Mustinya kita semua bisa bersinergi untuk berkontribusi mengendalikan pandemi ini di bumi pertiwi tercinta,” harap Prof. Ari Fahrial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas