Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temukan Hasil PCR Palsu, Satgas Perketat Pintu Masuk Jalur Laut di Batam

Satgas Penanganan Covid-19 memperketat pengawasan pintu masuk jalur laut menyusul temuan hasil PCR palsu

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Temukan Hasil PCR Palsu, Satgas Perketat Pintu Masuk Jalur Laut di Batam
Tribunnews/Jeprima
Tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada warga dalam pelaksaan Program Seruling di Masjid Jami Assuhaimah, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (9/9/2021). Program yang dinamakan Seruling (Swab Seru Keliling) itu dilaksanakan setiap Selasa, Kamis, dan Jumat di lokasi yang berbeda-beda yang bertujuan untuk memutus penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 memperketat pengawasan pintu masuk jalur laut menyusul temuan hasil PCR palsu yang dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

Pasalnya tes palsu tersebut menambah risiko menyebarnya Covid-19 di Batam ditengah merebaknya Varian Omicron.

“Entry test untuk setiap orang yang datang - sebagian besar PMI - dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru,” ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayen TNI Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12/2021).

Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka dalam situasi pandemi Covid-19.

Rata-rata kedatangan harian di Batam mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Berdasarkan analisis ketersediaan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam diperlukan 2.750 tempat tidur.

Baca juga: Pekerja Migran Gunakan Tes PCR Palsu dari Malaysia, Batam Perketat Perbatasan Laut

Berita Rekomendasi

Sementara ketersediaan tempat tidur sebanyak 2.712 sehingga kurang 38 tempat tidur.

Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina PPLN.

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” kata Fajar.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, Pelajar dan ASN di Batam mencapai 95 persen. Adapun untuk hotel sebesar 32 persen.

Baca juga: Batam Waspada Tes PCR Palsu, Pengawasan Perbatasan Laut Diperketat

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif Covid-19.

“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," katanya.

Dari kasus penularan Covid-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil whole genome squencing (WGF) belum menemukan satupun Varian Omicron.

Menurut Wiku, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif Covid-19.

Baca juga: Ketentuan Naik Kereta Api selama Libur Nataru Lengkap Daftar Stasiun Tes Antigen dan Tes PCR

“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas