CDC AS: Suntikan Pfizer pada Anak Kecil Lebih Banyak Sebabkan Efek Samping Ringan
Vaksin virus corona (Covid-19) Pfizer-BioNTech sebagian besar diklaim menyebabkan efek samping ringan pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Vaksin virus corona (Covid-19) Pfizer-BioNTech sebagian besar diklaim menyebabkan efek samping ringan pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Hal ini menurut data yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) pada Kamis kemarin.
Data menunjukkan bahwa setelah penerimaan dosis kedua vaksin, beberapa anak melaporkan nyeri di area suntikan dan reaksi sistemik lainnya seperti kelelahan dan sakit kepala.
Baca juga: DPR Optimistis Kekebalan Tubuh Masyarakat Makin Bagus karena Masifnya Vaksinasi
Baca juga: Pasien Kasus Omicron di RSPI Sulianti Saroso Alami Gangguan Pembekuan Darah, Berbahayakah?
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (31/12/2021), CDC mengaku turut menerima laporan 11 kasus peradangan jantung (miokarditis) pada anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun yang telah menerima vaksin.
7 diantaranya telah dinyatakan pulih, sedangkan 4 lainnya masih dalam masa pemulihan.
Miokarditis merupakan efek samping yang jarang terjadi setelah seseorang menerima vaksin mRNA.
"Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin AS (VAERS) menerima 4.249 laporan efek samping, 97,6 persen diantaranya bukan efek samping yang serius," kata CDC AS.
Kasus-kasus tersebut dilaporkan di VAERS dan v-safe, yakni sistem pengawasan keamanan berbasis smartphone untuk efek samping setelah vaksinasi Covid-19, antara 3 November hingga 19 Desember lalu.
Lembaga itu mengatakan bahwa sekitar 8,7 juta dosis vaksin Pfizer telah diberikan kepada anak-anak dalam kelompok usia tersebut.
Sebelumnya, vaksin itu disahkan di AS pada akhir Oktober lalu untuk diberikan kepada anak berusia 5 hingga 15 tahun dan merupakan satu-satunya suntikan yang diizinkan untuk digunakan pada kelompok usia ini.
Sebuah studi terpisah yang dilakukan oleh CDC menunjukkan bahwa vaksin dua dosis Pfizer 92 persen efektif melawan infeksi Covid-19 pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.
"Periode pengamatan untuk analisis ini bertepatan dengan periode dominasi varian Delta di AS," jelas CDC AS.