UPDATE: 114 Juta Orang di Indonesia Sudah Divaksin Dosis Lengkap, 54% dari Target
Sebanyak lebih dari 114 juta orang di Indonesia telah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 atau dua kali suntikan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lebih dari 114 juta orang di Indonesia telah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 atau dua kali suntikan.
Berdasar data pemerintah di laman vaksin.kemkes.go.id per hari ini, Senin (3/1/2022) pukul 18.00 WIB, penerima vaksin Covid-19 dosis kedua berjumlah 114.297.328 orang.
Angka tersebut mencapai 54,88 persen dari target pemerintah.
Sementara itu, dosis pertama sudah mencapai 79,87 persen dari target.
Yaitu sebanyak 166.335.010 orang telah mendapat vaksin dosis pertama.
Baca juga: UPDATE Corona 3 Januari 2022: Kasus Bertambah 265 Pasien, 112 Sembuh, 5 Jiwa Meninggal
Rincian Cakupan Vaksinasi
Berikut rincian capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia :
Tenaga Kesehatan
Sebanyak 2.047.196 tenaga kesehatan (Nakes) sudah mendapat vaksin dosis pertama.
Dosis kedua sudah diterima 1.962.609 nakes.
Lansia
Untuk kategori lanjut usia (lansia), pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 21.553.118 orang.
Sebanyak 14.400.954 lansia sudah mendapat vaksin dosis pertama.
Sedangkan, dosis kedua baru diterima oleh 9.094.974 lansia.
Baca juga: 14 Pekerja di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Positif Omicron
Usia 12-17 tahun
Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, pemerintah menargetkan vaksin pada 26.705.490 orang.
Vaksinasi dosis pertama sudah diterima oleh 22.805.362 orang.
Sedangkan, dosis kedua diterima oleh 17.169.434 orang.
Vaksinasi Booster di Indonesia
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan kapan dimulainya vaksinasi booster.
Rencananya, vaksinasi dosis ketiga ini akan dimulai pada 12 Januari 2022 untuk golongan dewasa usia 18 tahun ke atas sesuai rekomendasi WHO.
“Sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 januari 2022.”
“Diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai rekomendasi WHO,” kata Budi dalam konferensi pers secara daring terkait Evaluasi PPKM, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Akselarasi Vaksinasi Covid-19, BIN Jangkau Wilayah Pelosok Hingga Datangi Lansia Berkali-kali
Lebih lanjut, Menkes menjelaskan, vaksinasi booster diberikan ke wilayah yang sudah memenuhi kriteria.
Seperti cakupan vaksinasi dosis pertama sudah 70 persen dan suntik vaksin dosis kedua sudah 60 persen.
“Akan diberikan ke kabupatan/kota yang sudah memenuhi kriteria 70 persen suntik pertama dan 60 persen untuk kedua.”
“Sekarang 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” jelasnya.
Adapun untuk sasaran vaksinasi dosis ketiga sebanyak 21 juta di bulan Januari.
Budi menambahkan, vaksinasi booster ini juga akan diberikan dalam jangka waktu di atas 6 bulan sesudah dosis kedua.
“Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini dan jenis booster ini akan ditentukan,” jelasnya.
Mengenai jenis vaksinasi booster, Budi mengungkapkan, nantinya akan ditentukan.
“Ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterogen jenis berbeda. Mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM RI," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga mengingatkan untuk terus mempercepat vaksinasi dan menghabiskan stok vaksin dosis pertama dan kedua yang telah tersedia.
Terutama bagi provinsi yang belum mencapai target capaian vaksinasi.
“Kemarin di akhir tahun baru yang perlu masih di kejar adalah Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua."
"Itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama,” ucap Menkes.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Suci Bangun DS)