Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Bisa Hindari Varian Omicron, Epidemiolog Sebut Indonesia Punya Modal Besar Menghadapinya

Kasus infeksi Covid-19 varian Omicron terus meningkat. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di belahan negara lain.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Tak Bisa Hindari Varian Omicron, Epidemiolog Sebut Indonesia Punya Modal Besar Menghadapinya
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus infeksi Covid-19 varian Omicron terus meningkat. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di belahan negara lain.

Amerika Serikat misalnya, kini telah memecah rekor yaitu satu hari sebanyak 1 juta kasus. Begitu pun dengan negara lain yaitu Australia.

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan varian Omicron telah banyak memecahkan rekor.

"Ini banyak hal yang baru masa pada masa varian Omicron. Bahwa rekor kasus banyak dipecahkan. Itu tentu tidak mengagetkan. Karena Omicron 3-4 kali lebih cepat menular dari pada varian Delta," ungkapnya pada siara live Instagram, Kamis (6/1/2022).

Dicky mengatakan secara lapangan, terbukti bahwa kasus dunia dalam 24 jam terakhir pecah rekor hingga 20 jutaan lebih.

Baca juga: Penjelasan Menkes soal PTM 100% Berbarengan dengan Omicron Masuk Indonesia

Bahkan hampir semua negara maju yang miliki kapasitas deteksi dini baik, Amerika dan Eropa pecah rekor.

Berita Rekomendasi

"Ini pesan penting, bahwa tidak kita bisa menghindari varian Omicron. Kita harus bersiap banyaknya kasus," kata Dicky menambahkan.

Namun, lanjut dia, kabar baiknya saat ini Indonesia termasuk dunia memiliki modal lebih besar menghadapi varian Omicron, yaitu orang yang memiliki imunitas, baik itu karena terinfeksi dan tervaksinasi sudah lebih banyak dibandingkan varian Delta.

Baca juga: WNA dari Perancis Dilarang Masuk Indonesia Karena Omicron Meluas

"Sehingga kita melihat bahwa dengan Omicron terkesan ringan. Sebetulnya bukan karena Omicron berdampak pada saluran pernapasan atas saja. Tapi yang punya imunitas jauh lebih banyak," kata Dicky menambahkan.

Oleh karena itu Dicky berpesan agar segera divaksin dan mendapatkan dosis lengkap. Lalu orang yang berisiko tinggi harus di booster.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas