87 Jemaah Umrah yang Pulang Positif Covid-19, Diduga Tertular Dalam Perjalanan, Omicron atau Bukan?
Kemenkes mengonfirmasi 87 jemaah umrah asal Indonesia yang tiba dari ibadah di Arab Saudi positif Covid-19.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI Siti
Nadia Tarmizi mengonfirmasi 87 jemaah umrah asal Indonesia yang tiba dari ibadah di Arab Saudi
positif Covid-19.
"Kalau yang positif jemaah ada 87 orang," kata Nadia saat dikonfirmasi wartawan, Jumat
(21/1/2022).
Menurut Nadia, kemungkinan jemaah tertular saat di perjalanan pulang dari Arab Saudi ke Tanah
Air.
Baca juga: Omicron Melonjak, Covid-19 Diprediksi Sulit Capai Endemi, Akan Jadi Epidemi, Kasus Bakal Naik Turun
Baca juga: Imbauan Menkes Budi Gunadi saat Kasus Omicron Meningkat
"Selama perjalanan, bisa saja saat kepulangan belum terdeteksi tapi juga saat di dalam perjalanan bisa juga,"katanya.
Sementara Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, dari catatan pihaknya, sebanyak 20 persen kasus positif Covid-19 terdeteksi dari jemaah umrah perdana yang tiba di Tanah Air pada 17 Januari lalu.
Keberangkatan jemaah umrah Indonesia telah berlangsung sejak 8 Januari 2022. Total ada 1.731 jemaah yang telah berangkat melalui Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede Jakarta dengan menggunakan skema One Gate Policy (OGP).
"Sebanyak 20 persen kasus positif berhasil terdeteksi, dari total jemaah umrah,"kata dia saat konferensi
pers virtual, Kamis (20/1/2022) kemarin.
Namun belum diketahui pasti jenis variannya apakah Omicron atau tidak.
Baca juga: Kementerian Agama Siapkan Asrama Haji Pondok Gede Jadi Tempat Karantina Jemaah Umrah
Baca juga: Satgas: 20 Persen Jemaah Umrah Perdana Indonesia Positif Covid-19
"Terlepas dari apapun varian yang saat ini masuk ke Indonesia pada prinsipnya penularan sekecil
apapun harus dikendalikan, agar tidak semakin meluas dan menimbulkan lonjakan kasus,"ujar
Wiku.
Selain pemerintah yang bertanggung jawab melakukan pengendalian Covid-19, katanya, juga
dibutuhkan peran semua pihak untuk memutus penularan Covid-19.
Satgas meminta masyarakat untuk mempertahankan kedisiplinan protokol kesehatan agar
mencegah penularan kasus Covid-19, serta mematuhi aturan yang berlaku seperti penggunaan
aplikasi PeduliLindungi.
"Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mencegah meningkatnya kasus positif Covid-19 di
Indonesia,"ujar Wiku. (Tribun Network/Rina Ayu/sam