Pakar Sarankan Ada Perbaikan Pelayanan Telemedisine untuk Pasien Covid-19 yang Isoman
Ada tiga usulan Tjandra Yoga AditamS sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan telemedisin bagi isoman.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar ilmu kesehatan yang juga merupakan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, pelayanan telemedisine bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) memang bagian amat penting, apalagi diperkirakan kasus akibat Omicron terus meningkat.
Menurutnya, ada tiga usulan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan telemedisin bagi isoman.
Baca juga: Pasien Isoman untuk Dapat Akses Telemedisin dan Obat Gratis dari Kemenkes, Begini Alurmya
Baca juga: Menu Makanan yang Harus Dikonsumsi Pasien Covid-19 yang Isoman Menurut Ahli Gizi
Pertama, sebaiknya konsultasi dengan dokter dalam telemedisin tidak hanya di hari pertama saja, tetapi setiap hari selama masa isoman, untuk memonitor, perkembangan keluhan pasien dari hari ke hari.
"Apakah mungkin ada keluhan dan atau efek samping waktu mengkonsumsi obat yang diberikan, untuk kemungkinan menyesuaikan dosis dan atau memberi obat tambahan kalau diperlukan dalam hari-hari menjalani isoman," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/2/2022).
Jika tidak bisa diberikan pelayananan telemedisin gratis setiap hari, maka akan sangat baik kalau pasien dapat konsultasi harian lewat telepon dengan Dokter / tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat,
"Bisa juga ke dokter atau nakes yang kebetulan kenal atau keluarga, bagaimanapun konsul atau pengawasan harian memang penting, walaupun hanya dengan telpon/WA," ungkapnya.
Kedua ia menuturkan, setidaknya pada konsultasi pertama juga melibatkan keluarga yang se-hari-hari menangani pasien.
Kalau telponnya dengan WA call kan bisa dengan mudah menambah partisipan anggota keluarga.
Kepada keluarga perlu dijelaskan apa yang harus mereka lakukan dalam merawat pasien di rumah ini, yang seringkali bukan masalah mudah.
Seperti di atas, kalau pelayanan telemedisin belum bisa melibatkan keluarga yg merawat dirumah, maka baik kalau anggota keluarga mencoba komunikasi dengan dokter atau nakes lain yang mungkin ada kenalan.
Serta yang ketiga, selain pemberian obat juga harus memikirkan bagaimana ketersediaan alat kesehatan untuk memantau keadaan kesehatan, minimal tiga alat, thermometer yang bisa dibeli sendiri, tensimeter yang mungkin sebagian keluarga sudah punya dan oxymetri.
"Oxymetri dibutuhkan untuk mengetahui penurunan saturasi oksigen yang diukur dengan oxymetri merupakan parameter penting untuk pertimbangan pasiennya harus masuk RS," kata dia.