Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Sebut Periode Gelombang Omicron Lebih Singkat Ketimbang Delta

Varian Omicron berpeluang menginfeksi lebih banyak orang. Bahkan bisa sampai 4 kali lipat dari varian Delta. 

Editor: Willem Jonata
zoom-in Ahli Sebut Periode Gelombang Omicron Lebih Singkat Ketimbang Delta
dok pribadi
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varian Omicron berpeluang menginfeksi lebih banyak orang. Bahkan bisa sampai 4 kali lipat dari varian Delta

Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman




"Ini mau resmi dan tidak resminya. Jadi misalnya waktu Delta, kemarin ketemu 50 ribu, ini bisa ditemukan 2 sampai 3 kalinya pada periode puncaknya," kata Dicky pada Tribunnews, Minggu (6/2/2022). 

Namun, lanjut Dicky, bukan berarti jumlah kasus memang sebanyak itu. Indonesia bisa saja sampai pada angka 300-500 ribu di masa puncak. 

"Dan ketika tidak menemukan kasus itu, bukan berarti kasus itu tidak terjadi, tapi karena keterbatasan testing dan treacing," kata Dicky menambahkan. 

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Cukup Isoman Saja!

Di sisi lain kata Dicky, secara pola kurvanya, periode masa gelombang omicron relatif singkat daripada delta.

BERITA TERKAIT

Namun, trennya cenderung menunjukkan kondisi yang berbeda pada tiap wilayah.

"Bahkan di beberapa negara di kota-kota dan provinsi berdekatan bisa berbeda. Puncaknya ada selisih satu minggu rata-rata," paparnya lagi.

Kemudian ada hal yang perlu diwaspadai ya. Dengan seiring banyaknya orang sakit, fasilitas umum seperti laboratorium untuk testing bisa berdampak.

Bukan karena banyaknya akan diperiksa, karena yang memeriksa juga sakit. Dan hal ini juga berdampak pada yang sakit ini.

Banyak fasilitas umum yang akhirnya tidak bisa di berjalan sesuai fungsinya karena para pekerja publik harus isolasi. Selain itu banyak dokter atau perawat yang sakit. 

Hal ini kata Dicky yang harus diantisipasi. Caranya dengan memberikan proteksi lebih kuat pada pelayan publik.

Di antaranya bisa menggunakan booster, APD dan dengan masker N95. Serta pemberian intensi lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas