Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 10 Februari 2022: Jakarta Tertinggi, Banten Masuk 3 Besar

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Kamis (10/2/2022).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 10 Februari 2022: Jakarta Tertinggi, Banten Masuk 3 Besar
Freepik starline
Update Covid-19 Indonesia: Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 10 Februari 2022 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Kamis (10/2/2022).

Diketahui,Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 40.618 kasus.

Sebelumnya, Rabu (9/2/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 46.843 kasus.

Hal ini berarti terjadi pengurangan lebih dari lima ribu kasus.

Baca juga: Update Corona Global 10 Februari 2022, Indonesia Peringkat Ke-6, Rusia Urutan Pertama

Bertambahnya 40.618 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 4.667.554 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com pada Kamis pukul 17.32 WIB.

Sementara itu, pada hari ini terjadi penambahan kasus aktif Covid-19 sebanyak 22.362 kasus.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut menjadikan total kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 288.186 kasus.

Baca juga: Sebaran 40.618 Corona 10 Februari 2022, Tertinggi DKI Jakarta Sumbang 11.090 Kasus

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id pada Kamis (10/2/2022):

DKI JAKARTA: 87.964

JAWA BARAT: 82.032

BANTEN: 46.105

BALI: 16.570

JAWA TIMUR: 11.607

JAWA TENGAH: 11.402

SUMATERA UTARA: 3.253

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 10 Februari 2022: Tambah 40.618 Kasus Baru, Total 4.667.554 Positif

DI YOGYAKARTA: 3.045

PAPUA: 2.952

KALIMANTAN SELATAN: 2.637

LAMPUNG: 2.394

NUSA TENGGARA BARAT: 2.055

SUMATERA SELATAN: 1.822

SULAWESI SELATAN: 1.816

Baca juga: Hadapi Lonjakan Covid-19, Kapolri Listyo Minta Masyarakat Waspada dan Tak Perlu Panik

MALUKU: 1.598

KALIMANTAN TIMUR: 1.593

RIAU: 1.433

SULAWESI UTARA: 975

SUMATERA BARAT: 865

PAPUA BARAT: 865

KALIMANTAN BARAT: 770

Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 10 Februari 2022: Tambah 40.618 Positif, 18.182 Sembuh, 74 Meninggal

KEPULAUAN RIAU: 737

BANGKA BELITUNG: 647

KALIMANTAN TENGAH: 619

NUSA TENGGARA TIMUR: 594

SULAWESI TENGGARA: 444

JAMBI: 401

BENGKULU: 270

Baca juga: Kasus Covid-19 Anak di Indonesia Meningkat, Minggu Pertama Februari 2022 Capai 7.990 Kasus

ACEH: 247

SULAWESI TENGAH: 195

GORONTALO: 77

MALUKU UTARA: 71

KALIMANTAN UTARA: 69

SULAWESI BARAT: 62

Baca juga: Wisatawan Positif Covid-19 yang Nekat Liburan di Malang Terancam Pasal Pidana Kekarantinaan

Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Covid-19 Omicron Terjadi 2-3 Minggu ke Depan

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prof. Abdul Kadir menuturkan peningkatan kasus Covid-19 sangat signifikan akan terjadi dari hari ke hari.

Hingga Rabu (9/2/2022) kemarin, kasus harian Covid-19 mencapai 46.843.

Kemenkes menyebut kenaikan kasus harian patut diwaspadai dalam 2-3 minggu ke depan.

"Kita akan melihat dua sampai tiga minggu kedepan kemungkinannya akan terjadi peaknya, karena itulah maka tentunya kita semua harus mewaspadai terjadi kemungkinan peningkatan jumlah kasus yang besar," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: 6 Juta Orang Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Booster Covid-19

Ia mengatakan peningkatan kasus varian Omicron diprediksi 3 sampai 5 kali lipat daripada kasus saat gelombang varian Delta tahun lalu.

Meski demikian, masyarakat perlu mengetahui bahwa gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Omicron ini itu tidak seberat gejala varian Delta karena cenderung ringan bahkan tanpa gejala.

"Tentunya kita tetap harus berhati-hati dan waspada meskipun gejalanya ringan tapi itu bisa berbahaya pada orang-orang yang berusia lanjut atau lansia."

"Termasuk juga orang-orang yang kebetulan mempunyai penyakit penyerta atau komorbid dan juga pada orang-orang yang belum divaksin dan pada anak-anak," tegas Prof Abdul Kadir.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas