Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rasio Testing Covid-19 di 22 Provinsi Masih di Bawah Rata-rata Nasional

Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan data per 6 Februari 2022, angka testing nasional jauh di atas standar WHO

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Rasio Testing Covid-19 di 22 Provinsi Masih di Bawah Rata-rata Nasional
Tribunnews/Herudin
Warga melakukan tes swab PCR di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (23/7/2021). Pemerintah berencana melakukan peningkatan testing dan pelacakan atau tracing secara masif dalam waktu dekat. Upaya tes dan tracing tersebut rencananya akan dilakukan di kawasan padat penduduk di sejumlah wilayah. Tribunnews/Herudin 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan data per 6 Februari 2022, angka testing nasional jauh di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Angka testing nasional saat ini menunjukkan angka testing  7 dari 1000 orang.

"Angka ini sudah melebihi standar WHO yang menetapkan 1 dari 1000 orang," kata Wiku dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, (10/2/2022).

Meskipun demikian, kata Wiku masih ada 22 provinsi dengan angka rasio testingnya masih di bawah rasio testing nasional.

Dari jumlah tersebut, 2 diantaranya berasal dari pulau Jawa-Bali, yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

"Rasio testing di Jawa Timur adalah 5 orang dari 1000 orang dites. Sementara di Jawa Tengah angkanya tergolong sangat rendah, yakni 2 dari 1000 orang dites," katanya.

Baca juga: Penerapan Aturan PPKM Harus Diimbangi dengan Peningkatan Testing dan Tracing 

Berita Rekomendasi

Ia kembali mengingatkan, testing merupakan penentu mobilitas yang aman.

Karena hanya dengan testing dapat mengenali orang yang positif.

Sehingga, dapat mencegah orang yang positif berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya, sehingga akan meningkatkan kasus di suatu daerah.

Untuk itu ia meminta pimpinan daerah di 22 provinsi tersebut, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk kembali memasifkan testing.

Baca juga: Ahli: Protokol Kesehatan, Vaksinasi dan Testing Terbukti Ilmiah Bisa Tekan Penularan Covid-19

 "Jangan sampai data yang dilaporkan lebih kecil dari kondisi kasus sebenarnya, dan berimbas pada penentuan kebijakan yang kurang sesuai dengan situasi riil di lapangan," pungkas Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas