2,5 Juta Warga Diminta Mengulang Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta, sedikitnya 2,5 juta warga mengulang pemberian vaksinasi Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta, sedikitnya 2,5 juta warga mengulang pemberian vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, 2,5 juta warga tersebut tidak mematuhi ketentuan interval pemberian vaksin dosis satu dan dua.
Baca juga: Masyarakat Bisa Menjalani Hidup Normal Asalkan Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap dan Menjaga Prokes
Baca juga: PTM hanya untuk Siswa Sudah Vaksinasi, Orangtua Gelar Aksi Unjuk Rasa di DRPD Padang
Mereka belum mengakses vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan.
"Yang sudah di atas 6 bulan itu harus diulang vaksinasinya ada 2,5 juta orang. Cepat suruh ulangi lagi," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin (14/2/2022).
Sementara juga dilaporkan, 10 juta warga terlambat mengakses vaksin dosis kedua diatas 3 bulan.
"Jadi tolong yang belum divaksinasi dosis kedua atau belum vaksinasi cepat divaksinasi. Bahwa yang belum divaksinasi dosis dua ini, yang di atas 3 bulan yang sudah terlambat itu ada 10 juta lebih," ungkap mantan dirut Bank Mandiri ini.
Hal ini penting, mengingat kasus pasien yang masuk ICU 60 persen belum pernah divaksin dan belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Baca juga: POPULER Internasional: Rusia Tuduh Barat Sebar Disinformasi soal Ukraina | AS Tunda Vaksinasi Balita
Baca juga: Takut Disuntik Vaksin, Seorang Pria di Bekasi Pilih Sembunyi di Kuburan
Kemudian juga 60 persen kasus kematian merupakan mereka yang belum vaksin dan vaksinasi dosis kedua.
"Jangan tunggu tunggu lagi, jangan pilih-pilih langsung disuntikan. Karena kenapa itu tadi yang masuk ICU dan yang wafat itu banyak yang belum lengkap vaksinasi," imbuh Budi.
Sejauh ini Budi menyebut, terdapat 7 provinsi yang memiliki capaian vaksinasi lengkap dua dosis 70 persen.
Dan baru 4 provinsi yang vaksinasi lansianya 70 persen yaitu Jakarta, Bali, Jogja, dan Kepri.
"Amunisi mereka kuat kalau ada nanti datang omicron ya yang kena insya Allah tidak masuk rumah sakit dan tidak wafat.
Menyoal stok vaksin yang akan digunakan, mantan wamen BUMN ini menyebut, ketersediaan vaksin saat ini lebih dari cukup.
"Kita pun berlebih vaksinnya. Jadi yang sudah di vaksin pertama kali belum lengkap vaksinasinya agar cepat terlindunginya," ujarnya.