Infeksi Covid-19 Dapat Picu Long Covid-19 yang Turunkan Kualitas SDM
Masyarakat yang terinfeksi Covid-19 ibarat bola salju. Seiring berjalannya waktu, dapat memberikan dampak yang cukup besar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Masyarakat yang terinfeksi Covid-19 ibarat bola salju. Seiring berjalannya waktu, dapat memberikan dampak yang cukup besar.
Hal ini diungkapkan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman. Salah satu efek dari Covid-19 yang berdampak cukup besar adalah Long Covid-19.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pakar Epidemiologi Minta Pemerintah Jangan Longgar Jaga Pintu Masuk
Baca juga: Deteksi Dini Kasus Covid-19 Masih Rendah, Ada Celah Antara Data Pemerintah dan Fakta Kasus Aktif
"Riset terakhir menunjukkan bahkan 1 tahun pasca pulih, sepertiga dari pulih itu akan punya potensi Long Covid-19. Yang punya potensi itu, hampir 50 persen lebih mengalami gejala gangguan cardiovascular,"ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (23/2/2022).
Menurut Dicky, masalah ini tidak hanya menjadi masalah bagi pasien saham tapi juga bagi pemerintah. Akan ada beban finansial dari negara karena pengobatan.
Dan sepertiga bagi Indonesia tidaklah sedikit, mengingat jumlah masyarakat Indonesia mencapai 200 juta lebih. Ini semakin diperparah dengan masih banyak kasus yang belum ditemukan karena keterbatasan deteksi dini.
"Kalau merujuk pada gelombang sebelumnya yang didominasi Delta, dari kasus yang dilaporkan. Sedangkan di lapangan bisa 10 kali lipat, perbedaannya. Itu menunjukkan ada potensi jauh lebih besar dari varian Omicron," paparnya lagi.
Bukan tidak mungkin kasus yang tidak ditemukan di masyarakat untuk varian Omicron bisa 10 kali dari Delta. Dicky pun kembali menegaskan jika dampak Covid-19 tidak hanya bicara soal angka kesakitan dan kematian saja.
"Tapi ada potensi jangaka panjang yang akan bisa membebani masyarakat dan negara. Misalnya dari penurunan kualitas SDM karena Long Covid-19 tadi," pungkasnya.