Ahli: Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Lebih Baik Diprioritaskan pada Orang yang Berisiko Tinggi
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama memberikan pendapatnya terkait wacana vaksinasi dosis keempat.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama memberikan pendapatnya terkait adanya wacana vaksinasi Covid-19 dosis keempat.
Diketahui, isu adanya vaksinasi Covid-19 dosis keempat ini pertama kali dilontarkan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono.
Tjandra menilai, untuk saat ini, pemerintah seharusnya memprioritaskan untuk meningkatkan jumlah vaksinasi primer, terutama vaksinasi primer untuk para lansia.
Selain itu, Tjandra juga meminta pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi booster.
Baca juga: 14 Provinsi Ini Terus Mengalami Penurunan Kasus Covid-19
Pasalnya berdasarkan data terakhir, presentase vaksinasi booster di Indonesia baru sekitar lima persen saja.
Sehingga menurut Tjandra pemerintah harus meningkatkan jumlah tersebut.
"Kalau kita lihat secara keseluruhan, prioritas pertama saat ini adalah meningkatkan jumlah vaksinasi primer. Terutama juga kaum lansia agar makin banyak orang yang sudah mendapatkan vaksinasi primer."
"Yang kedua, selain itu juga meningkatkan booster. Menurut data terakhir yang melakukan booster kan baru sekitar lima persen, jadi itu harus ditingkatkan," kata Tjandra dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (2/3/2022).
Baca juga: Kemenkes: Angka Kematian Pasien Covid-19 Masih Tinggi
Lebih lanjut, Tjandra berpendapat, jika pemerintah akan memberikan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat, maka lebih baik diberikan pada orang yang berisiko tinggi.
Namun diberikannya ketika orang tersebut sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga sekitar enam bulan yang lalu.
"Kemudian jika akan memberikan booster kedua atau dosis keempat, maka leboh baik diprioritaskan pada mereka yang berisiko tinggi, tetapi sudah mendapatkan booster sekitar enam bulan yang lalu," terang Tjandra.
Baca juga: Pemerintah Tak Buru-buru Ubah Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi: Kita Lakukan Bertahap
Menko PMK: Vaksinasi Untuk Lansia Harus Dikebut
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menemukan pelaksanaan vaksin booster di Kota Malang masih harus dimaksimalkan.
Menurutnya, pelaksanaan vaksin booster terutama untuk kalangan rentan yakni kelompok lanjut usia (lansia) terbilang masih rendah dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia.