Jumlah Testing Menurun 52 Persen, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Perkuat Kembali Perketat Prokes
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyebut angka testing sudah menujukkan penurunan sejak minggu ketiga di Februari.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syarat testing yang kini tidak wajib dilakukan pada beberapa sektor, berdampak pada turunnya orang-orang yang dites.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.
Sayangnya angka testing sudah menujukkan penurunan sejak minggu ketiga di Februari.
Dan terus menurun di masa penyesuaian kebijakan baru. Wiku menyebutkan testing masih memenuhi target WHO.
Meski jumlah orang yang dites perminggunya turun hingga 52 persen dari puncak.
"Turunnya testing ini perlu menjadi kewaspadaan kita bersama. Sebab hanya dites, kita bisa membedakan orang positif dan tidak. Jangan sampai turun angka testing ini berdampak pada penurunan kasus yang semu," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (17/3/2022).
Karena jika dibiarkan dapat berpotensi meningkatkan jumlah orang positif yang tidak teridentifikasi. Wiku menegaskan angka testing harus tetap dipertahankan.
Baca juga: Update Penanganan Pandemi Covid-19: Kasus Positif Turun Hingga 64 Persen
Bahkan harus tetap ditingkatkan. Di sisi lain, menurunnya data testing Wiku menganjurkan masyarakat untuk perlu meningkatkan kesadaran.
Caranya dengan memperkuat kembali protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Prokes harus ditingkatkan kembali mengingat turunnya angka testing.
"Terlebih lagi mengingat kasus tanpa gejala tidak sedikit jumlahnya. Jangan sampai ketidaktaatan prokes malah menjadi sumber penularan orang lain apa lagi kelompok rentan," pungkasnya.