Ketua Satgas IDI: Meski Endemi Bukan Berarti Covid-19 Selesai
Prof Zubairi Djoerban menegaskan, status endemi masih sangat memungkinkan terjadi penularan bahkan kematian.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penularan Covid-19 secara global mulai menurun, termasuk juga Indonesia.
Kondisi ini menyakinkan akan terjadi perubahan status pandemi menjadi endemi.
Namun dengan perubahan status menjadi endemi bukan berarti Covid-19 selesai.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menegaskan, status endemi masih sangat memungkinkan terjadi penularan bahkan kematian.
"Apakah kalau sudah endemi maka selesai? mohon diingat Ada kemungkinan selesai, Ada kemungkinan tidak," katanya ditemui di kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022).
Hal ini terjadi pada endemi TBC maupun HIV. Ia menyebut, jutaan orang meninggal meski telah berstatus endemi.
Sampai saat ini program untuk mengatasi kedua penyakit tersebut terus dilakukan.
"Jadi kalaupun nanti dijadikan endemi tetap program harus sangat ketat. Jadi kita saling mengingatkan agar tidak begitu endemi jadi selesai Covid-19 ini," pesannya.
Baca juga: Pakar IDI: Displin Pakai Masker agar Indonesia Segera Masuk Fase Endemi
Prof Zubairi berharap kondisi pelandaian seperti ini terus berlangsung stabil agar perubahan status endemi bisa dicapai Indonesia.
Sebelumnya, kasus harian terendah pernah dilewati Indonesia pada bulan Desember lalu, namun kemudian muncul varian baru Omicron.
"Waktu itu kita yakin pasti sudah endemi. Namun tiba-tiba muncul mutasi baru omikron. Jadi kita tidak menduga. Kita tidak berharap ada virus lagi yang lebih kejam dari omikron. Sehingga tahun ini terakhir untuk menjadi endemi dan tidak muncul lagi varian lain yang lebih menyebar. Tapi tolong diingat meski endemi bukan berarti tidak ada penularan lagi," kata Zubairi.
Lebih lanjut ia memaparkan, syarat pertama agar Indonesia segera memasuki endemi adalah kasus turun drastis dan stabil.
Kemudian, cakupan vaksinasi Covid-19 terus diperluas hingga 70 persen dari total populasi termasuk lansia.
"Apakah Indonesia sudah masuk endemi?, Belum. Kita dalam perjalanan ke sana. karena syaratnya pertama harus turun drastis kita baru turun sedikit Jadi hampir drastis. Lalu vaksinasi juga diperluas, termasuk lansia," pesan dia.