Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman membuat perumpamaan terkait efektifitas vaksin Covid-19 dalam memitigasi potensi Lonjakan kasus saat mudik. 

"Ini ibarat kita pergi ke suatu tempat, dalam situasi sedang hujan besar, dan kita memakai payung, juga baju pelindung. Seperti itu," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (25/4/2022). 

Ia menyebutkan jika payung ibarat booster. Sedangkan baju pelindung ibarat dua dosis vaksin Covid-19.

Ketika menggunakan keduanya, maka dapat meminimalisir dapat tertular Covid-19.

Namun hal ini kata Dicky tidak menghindari tubuh akan terpapar dengan virus SARS-CoV-2 hingga 100 persen. 

Baca juga: 5 Tips Mencegah Penularan Covid-19 saat Mudik Lebaran

"Tapi bahwa kita akan terkena cipratan air dalam hal ini virus, ya bakal. Banyak banget. Tapi karena cipratan air sedikit, kita juga sudah memakai pelindung tadi, tidak basah kuyup kita," kata Dicky menambahkan. 

Untuk meningkatkan keamanan, selain perlindungan internal dari vaksin, maka upaya eksternal juga diperlukan. 

"Jangan lupa, masker. Masker itu ibarat kalau dalam hujan, tetap gunakan pelindung wajah supaya tidak kena cipratan. Termasuk masker dan cuci tangan seperti memakai sepatu boot," kata Dicky lagi. 

Ketika hujan besar dalam hal ini adalah kerumunan orang saat mudik, semakin kecil bagian tubuh terpapar.

"Itulah yang bisa saya gambarkan analogi seperti apa efektifitas vaksin. Karena saat ini masih hujan, dalam hal ini pandemi. Oleh karena itu vaksin menjadi sangat penting," tegas Dicky.

Ia pun menganjurkan memanfaatkan fasilitas vaksin Covid-19 untuk meminimalisir tubuh terinfeksi saat terpapar virus SARS-CoV-2.