Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas COVID-19: Positivity Rate Kecil, Kemungkinan Tertular Masih Ada

Di tengah kondisi tes COVID-19 yang cukup memadai, posivity rate atau jumlah kasus positif keseluruhan orang yang dites konsisten mengalami tren penur

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Satgas COVID-19: Positivity Rate Kecil, Kemungkinan Tertular Masih Ada
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers soal perkembangan kasus Covid-19 secara virtual, Kamis (17/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kondisi tes COVID-19 yang cukup memadai, posivity rate atau jumlah kasus positif keseluruhan orang yang dites konsisten mengalami tren penurunan. 

Data ini berdasarkan orang-orang yang dites pada empat pekan terakhir.

Namun, menurut Juru Bicara Penangan COVID-19 Wiku Adisasmito, meski menurun angka positivity rate ini masih menunjukkan adanya potensi penularan di tengah masyarakat.

Positivity rate mingguan nasional pada pekan terakhir adalah 0,33 persen.

Angka ini masih sedikit lebih tinggi dari angka mingguan terendah yang pernah dicapai.

Angka minggu terendah yang pernah dicapai tercatat pada Desember 2021 silam yang sempat berada di bawah 0,1 persen.

Berita Rekomendasi

"Angka ini menunjukkan bahwa potensi penularan masih ada, untuk itu masyarakat diimbau tetap mempertahankan kebiasaan hidup yang bersih dan sehat," ujar Wiku dalam Konferensi Pers yang disirakan langsung melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: 15 Orang Positif COVID-19 di GPDRR, 3 Warga Negara Indonesia, Satgas: Tertangani dengan Baik

Hal yang tak kalah pentingnya adalah Wiku tetap mengingatkan kesadaran masyarakat untuk tetap melakukan tes paska mengunjungi lokasi keramaian, setelah bepergian jarak jauh, serta apabila merasa bergejala. 

Sedikit informasi, tercatat masih ada 10 provinsi yang mengalami kenaikan kasus per tanggal 22 Mei 2022.

10 provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Maluku, Lampung, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Aceh, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Gorontalo.

Meski demikian, kenaikan kasus pada provinsi-provinsi ini cenderung kecil yaitu pada kisaran 1 hingga 16 kasus dalam satu minggunya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas