Kondisi Pandemi Covid-19 Terkendali, Satgas: Tetap Hidup Bersih dan Sehat
Kenaikan kasus yang sempat terjadi namun cenderung tidak signifikan, jika dibandingkan dengan kenaikan kasus pada periode libur panjang sebelumnya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, paska libur Lebaran kondisi pandemi Covid-19 tergolong terkendali.
Masyarakat diimbau senantiasa waspada.
Serta tetap mempertahankan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Karena, terbiasa hidup bersih dan sehat tidak hanya menghindarkan tertular Covid-19.
Namun juga berbagai penyakit lain yang sudah ada sebelumnya, maupun penyakit-penyakit yang belakangan ini merebak.
"Ketiga faktor itu ialah, perilaku hidup bersih dan sehat, kesadaran untuk dites ketika memiliki riwayat yang berisiko atau merasa bergejala, serta kesadaran mengisolasi diri ketika teridentifikasi positif," Wiku dalam keterangan pers secara virtual dari Media Center 7th Global Platfrom For Disaster Risk Reduction di Bali, Jumat (27/5/2022) yang disiarkan YouTube kanal resmi Sekretariat Presiden.
Kenaikan kasus yang sempat terjadi namun cenderung tidak signifikan, jika dibandingkan dengan kenaikan kasus pada periode libur panjang sebelumnya.
Berdasarkan data Per 22 Mei 2022, ada 10 provinsi yang mengalami kenaikan kasus, meskipun kenaikannya cenderung kecil, berkisar antara 1 hingga 16 kasus mingguan.
Baca juga: Penanganan Pandemi Covid-19 Baik karena Program Vaksin Gratis
Kesepuluh provinsi itu ialah Maluku, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Aceh, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo.
**Kesadaran Testing Masyarakat Tinggi**
Wiku mengatakan tidak kalah penting, untuk terus mengingatkan masyarakat agar melakukan tes Covid-19 apabila habis mengunjungi lokasi keramaian, setelah bepergian jarak jauh, serta merasa bergejala. Masyarakat juga dimohon untuk mengisolasi diri jika teridentifikasi positif.
Melihat angka testing Covid-19 nasional. Data menunjukkan adanya fluktuasi pada jumlah orang yang dites pada 3 pekan terakhir.
Hanya terjadi sedikit kenaikan pada minggu kedua bulan Mei paska periode mudik lebaran Idul Fitri 2022.
"Untuk itu, saya mengapresiasi kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk dites, terlebih ditengah berbagai penyesuaian kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah," kata Wiku.
Angka testing yang cukup memadai ini, menunjukkan positivity rate atau jumlah kasus positif pada keseluruhan orang yang dites pada level nasional konsisten menunjukkan tren penurunan.
Positivity rate mingguan nasional pada pekan terakhir adalah sebesar 0,33 persen.
Hanya saja, angka ini masih lebih tinggi jika dibandingkan angka terendah yang pernah dicapai pada Desember 2021 lalu, yang sempat menyentuh angka kurang dari 0,1 persen.
"Angka positivity rate ini menunjukkan bahwa potensi penularan di tengah masyarakat masih ada," tambah Wiku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.