Kemenkes Buka Peluang Soal Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan membahas program vaksinasi dosis keempat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan membahas program vaksinasi dosis keempat.
Hal ini sebagai upaya meningkatkan imunitas masyarakat di tengah kemunculan varian baru Covid-19.
"Soal itu (dosis lengkap vaksinasi 1,2, dan 3) nanti akan kami rapatkan Senin (13/6/2022) mendatang. Baru segitu progresnya," ujar Budi Gunadi Sadikin di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Dikesempatan yang berbeda, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Mohammad Syahril SpP MPH mengatakan, pihaknya bersama ahli, pakar, maupun epidemiolog telah melakukan pembahasan terkait vaksinasi keempat.
"Untuk vaksinasi keempat ada didiskusikan, ada usulan epidemiolog itu vaksinasi lengkap itu vaksin 1, 2, dan 3. Ini masih dipertimbangan kalau ini disetujui maka boosternya ada yang keempat," kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Jokowi Sebut Kondisi Masih Terkendali, Menkes Ingatkan Vaksinasi Booster
Sambil menunggu pembahasan tersebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 serta booster.
"Kita mengejar vaksinasi lengkap dari 62 persen, kita punya pengalaman cukup dan punya strategi berharap capaian bisa lampaui 70 persen, begitu juga dengan booster. Tentu saja strategi dosis penuh dulu agar booster melampaui apa yang kita harapkan," katanya.
Sebelumnya diumumkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah ditemukan di Indonesia.
Baca juga: Virus Covid-19 Sulit Untuk Hilang, Berikut Penjelasan Ahli
Ada empat kasus yang dilaporkan.
Subvarian itu teridentifikasi ada di Bali dan kini sedang dilakukan monitoring lebih lanjut.
Pasalnya, varian ini ditenggarai dapat menurunkan imunitas dan memiliki laju penularan yang cepat.
Subvarian ini disebut-sebut menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara baik di Eropa, Asia, maupun Amerika.
"Sudah ditemukan di Indonesia subvarian ini kemarin di Bali. Ada empat orang yang terkena BA.4 dan BA.5," ujar Menkes.