Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentang Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Gejala hingga Kata Ahli

Total 4 kasus terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tentang Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Gejala hingga Kata Ahli
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Ilustrasi Omicron. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Di Indonesia, ada empat kasus varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan pada 6 Juni 2022 lalu.

Total 4 kasus terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.

Baca juga: UPDATE Kasus Corona Indonesia 13 Juni 2022: Tambah 519 Orang, 390 Sembuh, 9 Meninggal Dunia

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di DKI Tembus 2.000, Wagub Riza Patria Ungkap Penyebabnya

Sisanya, 3 orang kasus positif BA.5, yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei 2022.

Gejala Omicron BA.4 dan BA.5

Ada beberapa gejala pasien BA.4 dan BA.5, yakni:

- Demam atau kedinginan

BERITA REKOMENDASI

- Batuk

- Sesak napas

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Sakit kepala


- Hilangnya rasa atau bau

- Sakit tenggorokan

- Hidung tersumbat atau pilek

- Mual atau muntah

- Diare

- Pilek

Tidak sepenuhnya jelas dari mana Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 berasal.

Namun, subvarian ini telah terdeteksi pada tingkat rendah di beberapa negara di Afrika Selatan dan Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan pada bulan Mei bahwa varian tersebut telah terlihat di Botswana, Afrika Selatan, Jerman, dan Denmark, di antara negara-negara lain.

Pemerintah Monitor Kapasitas RS dan Obat

Abraham Wirotomo selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden mengatakan, pemerintah terus melakukan monitoring kapasitas rumah sakit, obat, dan oksigen untuk menghadapi masuknya Omircron BA.4 dan BA.5.

"Kita tidak boleh lengah, jangan terjegal menjelang finis," kata Abraham, Senin (13/6/2022).

Beberapa waktu ini, kasus Covid-19 pasca Lebaran mengalami kenaikan.

Baca juga: Menkes Prediksi Puncak Kasus Virus Corona Varian BA.4 dan BA.5 Terjadi Pada Minggu Kedua Juli

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo (Kantor Staf Presiden)

Omircron BA.4 dan BA.5 menjadi penyabab kenaikan kasus tersebut.

Diketahui, per 9 Juni 2020, terdapat penambahan 556 kasus.

Abraham mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 sejauh ini di Indonesia terpantau baik, karena angka positivity rate dan transmisi dilaporkan rendah.

Meski demikian, Abraham mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster bagi yang belum.

“Kenaikan angka kasus kita lihat sebagai warning. Kalo kita mau menjaga Indonesia tetap on track menuju endemi maka kita jangan abai protokol kesehatan dan menolak vaksin booster," ujar Abraham.

Tanggapan Menparekraf

Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) minta masyarakat tetap waspada pada varian Omicron BA.4 dan BA.5 yang juga sudah masuk ke Bali.

"Ini yang sekarang kita evaluasi dan tentunya menunggu identifikasi dari para ahli Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19, kita menunggu," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).

Dia meminta masyarakat waspada sambil mengikuti arahan pemerintah, terutama untuk menyikapi agar pandemi Covid-19 tetap terkendali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) RI Sandiaga Uno saat menghadiri secara daring kegiatan jumpa Halal Bihalal dengan seluruh komunitas penggerak OK OCE di Indonesia, Senin (30/5/2022).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) RI Sandiaga Uno saat menghadiri secara daring kegiatan jumpa Halal Bihalal dengan seluruh komunitas penggerak OK OCE di Indonesia, Senin (30/5/2022). (ist)

"Kekhawatiran itu selalu ada, tapi saya optimistis jika kita disiplin mengikuti arahan pemerintah kita bisa melewati varian baru ini seperti kita melewati kondisi sebelumnya," tutur Sandiaga.

Ia mengatakan, penting untuk menjaga momentum karena saat ini pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang terus tumbuh, khususnya di Bali.

Saat ini pergerakan wisatawan nusantara ke Bali sudah mencapai 70 persen dan wisatawan mancanegara sekitar 30 persen.

"Ini yang kita akan genjot di akhir tahun mudah-mudahan wisatawan nusantara balik 100 persen sebelum angka pandemi atau pada 2019 dan mudah-mudahan bisa mencapai 50 sampai 70 persen untuk wisatawan mancanegara. Harapannya 1,1 juta lapangan kerja tercipta sebagai bagian dari kepulihan ekonomi kita," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald/Yunita Rahmayanti/Dennis Destryawan/Reza Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas