Kenali Gejala Omicron BA.4 dan BA.5, Tingkat Penularan dan Langkah Pencegahannya
Berikut gejala Omicron BA.4 dan BA.5 lengkap dengan tingkat penularan dan langkah pencegahannya.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut gejala Omicron BA.4 dan BA.5 lengkap dengan tingkat penularan dan langkah pencegahannya.
Diketahui, subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia.
Subvarian tersebut memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif, dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Baca juga: Mengenal Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Gejala hingga Pemerintah Monitor Kapasitas RS dan Obat
Menurut data Kemenkes, terdapat 4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia.
Dari 4 kasus tersebut, 1 orang yang terdeteksi positif BA.4 merupakan seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala dan sudah vaksinasi dua kali.
Sementara 3 orang lainnya terdeteksi positif BA.5.
Baca juga: Gejala Omicron BA.4 dan BA.5, Simak Tingkat Keparahan dan Penularannya
Ketiga orang tersebut merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei.
Kondisi klinis tiga orang itu antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal.
Mereka rata-rata sudah vaksin booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap Efektif Hadapi Omicron BA.4 dan BA.5
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan di tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID.
Laporan tersebut berasal dari 58 negara dan ada 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak.
Lima negara tersebut di antaranya, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.
"Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2. Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata dr. Syahril pada konferensi pers secara virtual di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap Efektif Hadapi Omicron BA.4 dan BA.5
Terdapat 3 negara mengalami kenaikan kasus Covid-19 dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA.4 dan BA.5.
Adapun 3 negara tersebut adalah Afrika Selatan, Portugal, dan Chili.
Sementara di Indonesia kasus adanya BA.4 dan BA.5 dimulai di awal Juni 2022.
Baca juga: Ketahui Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 Lengkap dengan Langkah Pencegahannya
Kemudian, dr. Syahrir mengatakan masyarakat perlu mewaspadai immune escape.
Immune escape artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron.
Lalu, apa saja gejala Omicron BA.4 dan BA.5?
Baca juga: Update: Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Jadi 20 Kasus
Baca juga: Bagaimana Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5? Ini Ciri-ciri Gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Gejala Omicron BA.4 dan BA.5
Berikut gejala Omicron BA.4 dan BA.5 yang dikutip dari www.prevention.com:
Profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York, Thomas Russo, M.D, mengatakan secara keseluruhan, gejala Covid-19 cukup konsisten.
Sehingga tidak ada perbedaan besar gejala Omicron BA.4 dan BA.5 dengan gejala varian Omicron alinnya.
Mereka juga tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak lebih parah daripada versi sebelumnya dari Omicron.
Gejala Covid-19 yang paling umum, menurut CDC :
- Demam atau kedinginan;
- Batuk;
- Sesak napas atau kesulitan bernapas;
- Kelelahan;
- Nyeri otot atau tubuh;
- Sakit kepala;
- Kehilangan rasa atau bau baru;
- Sakit tenggorokan;
- Hidung tersumbat atau pilek;
- Mual atau muntah;
- Diare;
- Batuk;
- Kelelahan;
- Penyumbatan;
- Pilek.
Langkah Pencegahan:
Adapun langkah pencegahan yang paling utama adalah mendapatkan vaksinasi booster.
Tujuan pemberian vaksinasi booster adalah mencegah timbulnya gejala yang lebih parah dari gejala biasanya.
Selain itu, tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu: memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)